Bila Salju Turun pada Musim Semi
Salju turun pada musim dingin (winter)... ya biasa!! (Biasa juga kalau kita melihat hamparan salju yang tertimbun di mana-mana, di daerah dengan 4 musim...), seperti yang pernah saya lihat di Puncak Pilatus, Swiss.
Yang engga biasa adalah, salju turun pada musim semi! Kacaunya gejala alam sekarang ini terjadi di semua belahan dunia.
Yang istimewa adalah, saya belum pernah melihat bagaimana suasana ketika salju SEDANG turun (hujan salju)!! Dan tidak disangka, kedatangan kami ke Denver rupanya peluang bagi kami untuk menikmati peristiwa itu.
Nah, seperti "Blessing in Disguise", ketika saya dan keluarga tiba di Denver, Colorado, sesuai jadwal, yaitu hari Rabu tanggal 15 April 2009 waktu Denver, dengan dijemput ponakan tercinta: Ika, saat kami sudah merencanakan pergi di akhir minggu mengunjungi Colorado Springs dan Aspen, yaitu dua tempat rekreasi yang sangat direkomendasikan oleh mamanya Ika serta teman-teman e-mail yang sudah berkunjung ke sana, ternyata ... ramalan cuaca bilang bahwa hari Jumat akan turun salju. Sudah pasti kami agak kecewa karena turunnya salju akan membuat jalan licin, dan pemandangan tidak lagi seindah yang seharusnya bisa kita nikmati... Tentu saja kita harus mengutamakan keselamatan diri! Artinya: rencana jadi batal deh!
Ada pepatah Inggris yang mengatakan: "Behind every cloud there is always a silver lining". Dari pepatah itulah kita tahu bahwa setiap peristiwa yang tidak menyenangkan atau tidak sesuai dengan harapan kita, selalu saja ada sesuatu yang bisa kita pelajari atau bahkan kita nikmati. Jadi tidak selalu peristiwa yang tidak menyenangkan itu tidak bisa memberikan kita sesuatu yang baik.
Ketika langit masih bernuansa hitam keabu-abuan dengan sedikit warna oranye di balik horizon pagi hari Jumat itu, dan saya mulai masak air sambil mencuci piring/gelas, melalui kaca ruang makan di rumah Ika tiba-tiba saja saya melihat sesuatu turun seperti hujan tanpa menimbulkan suara apapun. Saya perhatikan, "tetesan hujan" itu sepertinya ringan sekali, lembut, dan turun tidak sejajar satu sama lain. Kelihatannya seperti "acak-acakan" terbawa angin sepoi... Saya segera sadar, itulah salju yang sedang turun. Saya melihat di taman bermain anak-anak di belakang rumah, sebagian hamparan rumput sudah mulai berwarna putih. Salju tipis sudah mulai menutupinya.
Bagian belakang rumah Ika. I wonder, pagarnya pakai kayu apa ya, kok sudah bertahun-tahun kena 4 musim, engga juga lapuk?
Segera saya teringat masa kecil dulu ketika masih bersekolah di SD Mardi Yuana, Serang, sekitar tahun-tahun ke 3 atau 4. Beberapa kali saya mendapat nilai tertinggi untuk ulangan mata pelajaran Agama Katholik, dan saya "berhak" mendapatkan gambar-gambar indah dari guru, yang bernuansa Katholik. Di antaranya adalah gambar-gambar pohon pinus dengan salju yang melekat pada bagian-bagian atas daunnya. Gambar-gambar itu tentu saja membuat saya selalu kagum... "Ini toh yang disebut salju? Sepertinya lembut banget ya, jangan-jangan terasa manis pula seperti buttercream yang biasa menghiasi kue tart ulangtahun saya!"
Begitulah kampungannya anak kampung ini!
Dan ternyata memang kelihatan lembut sekali butiran-butiran salju yang kemudian menumpuk di setiap apapun yang ada di bumi. Peristiwa yang sudah sangat biasa ini bagi orang yang tinggal di daerah 4 musim, adalah peristiwa pertama (dan mungkin hanya sekali dalam hidup saya) yang sanggup memukau saya!
Everything grey, memang benar! Tapi kelihatan indah lho!
Ika sudah mempersiapkan heater sejak tadi malam sehingga udara di dalam rumah tidak terasa terlalu dingin dengan perubahan cuaca yang begitu drastis.
Tidak menyangka, hujan salju terus menerus sehingga semakin tebal saja salju yang menumpuk di luar, bahkan di atap-atap rumah dan mobil.
Serunya salju kalau lagi menerpa apa saja yang ada di bumi!
Mobil Ika berselimut salju
Karena gak bisa kemana-mana, sambil nunggu salju mencair, ya udah di rumah aja... Bengong...
hehehe!
Main internet sambil "deprok" di lantai, asyik juga !
Dingin juga rasanya, ya, Ka?
Salju yang menumpuk berbahaya dan menyulitkan anak-anak kecil, orang yang tetap ingin menjalankan aktifitas olahraganya (jogging), serta para pemilik anjing yang harus "walk the dog" di sekitar tempat tinggalnya. Maka sudah menjadi keharusan pemilik real estate untuk memenuhi tugas membersihkan, setidaknya, path atau jalan yang akan dilalui penduduknya dengan menggunakan mesin seperti yang terlihat di gambar atas.
Hari ke 3, sebagian salju yang menumpuk sudah disisihkan ke tepi tetapi yang berada di atas mobil dibiarkan mencair sendiri, dan yang menumpuk di tubuh mobil tentu saja menjadi tugas pemilik mobil sendirilah untuk membersihkannya. Kadang saya lihat mobil-mobil itu hanya dibersihkan bagian kacanya saja. Jadi yang terpaksa harus keluar rumah untuk belanja atau ke kantor, misalnya, membiarkan tumpukan di atas mobil berjalan bersama mobilnya! Hehehe...