30 Mei, 2009



Donat
(Cara Dasar Membuat Donat)


Sebenarnya cara membuat donat engga terlalu rumit, cuma saja, dulu, ketika saya belum mengikuti cara bikin roti yang benar di Bogasari Baking Center, di Tj. Priok, lebih dari 12 tahun lalu, seringkali gagal. Wah buang-buang bahan deh. Bisa adonannya pecah ketika digoreng, atau kue bantat, dsb.

Pengarahan yang diberikan bapak-bapak di BBC itulah yang membuat saya mengerti, ternyata banyak yang saya tidak ketahui sebelumnya (Bukan iklan nih!!! Tapi terimakasih banyak kepada bapak-bapak instruktur.... Jangan-jangan sekarang udah ada yang pensiun dan udah pada buka bakery nih! Semoga aja!)

Sayangnya, deep-fryer saya tidak sebesar yang ada di pakrik Bogasari.... jadi kadang adonan donat mesti "ngantri", akibatnya adonan yang nunggu giliran buat digoreng itu jadi terlalu mengembang, dan hasilnya engga bener!

Karena saya cuma punya sekian kecilnya deep-fryer, maka saya cari akal, yaitu: setiap kali saya membuatnya sedikit-sedikit saya. Nanti bila hampir selesai menggoreng ("babak pertama"), saya akan mulai menyiapkan adonan donat kedua. Ternyata hasilnya lumayan baik. Donat tidak "memble" karena dibiarkan terlalu mengembang.


Bahan:
400 gr terigu Cakra Kembar
100 gr terigu Segitiga Biru
200 cc air hangat kuku
100 gr gula halus (sesuai selera, tetapi semakin banyak gula, akan semakin cepat gosong waktu digoreng)
100 gr margarin
25 gr susu bubuk
3 butir merah telur
1 bungkus ragi dadak.
Minyak goreng cukup untuk merendam adonan


Cara membuatnya:
1. Campur semua bahan kering menjadi satu ke dalam panci mixer. Jalankan mixer dengan kecepatan terendah hingga bahan kering tercampur rata. Tingkatkan kecepatan.



Masukkan telur dan margarin serta air. Biarkan teraduk dengan baik hingga adonan kalis.



2. Keluarkan adonan dari panci mixer, lalu potong-potong adonan sesuai selera (saya sendiri memotong seberat 60 gram saja setiap potongnya)




3. Segera bentuk bulatan-bulatan. Tutup dengan lembaran plastik sambil dibiarkan mengembang.




Sementara itu panaskan minyak goreng dalam deep-fryer atau kuali di atas api sedang.

4 Sebelum dimasukkan, tiap potong diuleni dengan jari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk selama proses pengembangan. Lubangi adonan dengan cara menusukkan jari telunjuk dari satu sisi menembus sisi lain, lalu putar menggunakan 2 jari telunjuk agar lubang lebih besar.

5. Segera masukkan kedalam minyak panas. Siram-siram dan balik agar kuningnya merata. Setelah kuning kecoklatan, segera angkat dan tiriskan.




Untuk Topping:
Bisa bervariasi sesuai selera. Biarkan donat benar-benar dingin, baru oles dengan butter cream sebagai alas Topping, atau lumuri gula halus, tanpa butter cream lagi.


Selamat mencoba.

Catatan:
Anak-anak saya lebih menyukai donat tanpa topping dan dimakan saat masih hangat.






29 Mei, 2009




Sup Bakso Udang







Enaknya dimakan siang hari ketika kita sedang lapar banget... :))
Gurih, segar... Lada mesti agak banyak supaya lebih mantap rasanya!
Arak Cina (sherry) dimaksudkan agar sup terasa lebih wangi.

Bahan:
Bakso Udang:

350 gr udang kupas, lunuri sedikit garam dan air jeruk nipis dari setengah buah.
1 sdm bawang merah goreng, haluskan
2 siung bawang putih, memarkan, cincang halus, goreng sebentar, tiriskan
1 butir putih telur
25 gr tepung tapioka
1/2 sdm daun bawang cincang
lada, garam, sesuai selera
1 sdt arak cina atau sherry
1/2 sdt minyak wijen

Kuah Kaldu:
  • Sedikit tulang ayam kampung (potong kasar)
  • 2 lt air
  • garam, lada halus,
  • 1 iris tipis jahe haluskan
Pelengkap:
  • Beberapa lembar bokcoi atau cai sim. Potong serasi.
  • Bila suka: jamur kering hitam (bokji) dan soun. Direndam, lalu bersihkan dan tiriskan.
  • 2 batang sledri
  • bawang goreng (dimasukkan sesaat sebelum dihidangkan)
Cara Membuat:
  • Bakso udang:
  1. Udang dihaluskan dengan blender, setelah itu campurkan bawang putih dan bawang merah goreng yang telah digerus halus, putih telur, tepung tapioka, daun bawang, garam, lada, arak Cina atau sherry, dan minyak wijen, hingga rata. Gunakan tangan untuk mengaduknya.
  2. Didihkan air dalam langseng, masukkan adonan udang yang sudah dibentuk bulat-bulat sebesar yang Anda kehendaki. Biarkan matang kira-kira 20-25 menit.
  3. Bila sudah matang biarkan tiris dan dingin.
  4. Sementara, siapkan kaldu ayam
  • Kuah Kaldu Ayam:
  1. Didihkan air, lalu masukkan potongan tulang ayam serta garam, lada dan jahe. Kecilkan api, dan biarkan rebusan sampai kira-kira 1 jam.
  2. Masukkan bakso udang ke dalam rebusan kaldu. Tambahkan batang sledri serta pelengkap lainnya.
  3. Sajikan Sup Bakso Udang ini selagi hangat.

Catatan:

Bakso akan terasa lebih nikmat bila digereng terlebih dahulu.





28 Mei, 2009



Pecun dan Bacang





Hari ini sebagian orang keturunan Tionghoa yang masih memelihara tradisi dan budaya nenek moyangnya, memperingati hari Pecun yang ditandai dengan BACANG.

Tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama apapun. Hanya tradisi.

Sebelum saya menulis lebih lanjut, kita simak dulu artikel pada Lampung Post tentang peringatan Pecun ini:


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Bacang, Membangkitkan Kepercayaan

YANG tepercaya justru tidak dipercaya akibat hasutan kepentingan golongan. Yang benar justru tergusur. Fenomena itu terjadi sejak zaman dinasti di Tiongkok--mungkin sampai sekarang pun masih terjadi.

Kalau di zaman Dinasti Ming, sastrawan Qu Yuan juga dikenal sebagai menteri yang tepercaya dan setia, menolak konspirasi menjatuhkan kerajaan Chu yang digagas rekan-rekannya. Namun, ia justru dibenci.

Niatannya membantu sang raja yang sakit, malah dituduh meracuni sang raja. Akibatnya, Qu Yuan frustasi dan memilih bunuh diri di Sungai Mi Lou.

Hal itu segera diketahui rakyat, kemudian mereka berbondong-bondong berusaha menyelamatkan orang tepercaya itu dengan kapal sambil melempari bacang. Hal itu kemudian menjadi tradisi yang bertujuan untuk mengenang kebenaran, kepercayaan, dan kesetiaan. Tradisi itu disebut Peh Cun atau Perayaan Bacang.

Kalau menengok tradisi atau sejarah, rasanya hikmah perayaan Bacang amat pas dengan kondisi di negeri tercinta saat ini. Tengoklah kondisi kita yang kian carut-marut dengan merebaknya korupsi dan kemungkaran di sana sini.

Justru yang orang yang berbuat baik, jujur dan dapat dipercaya, kerap menjadi sasaran tembak dan dibilang biang kerok karena jumlah mereka yang amat sedikit. Hal ini juga yang membuat antipati masyarakat akan hukum dan keadilan yang berlaku di negeri ini.

Namun, kalau mau melihat pada esensi nurani, tentunya kita semua berharap bahwa kebenaran adalah nomor satu yang harus dikedepankan. Dan momen Perayaan Bacang bisa menjadi contoh buat kita semua untuk mengedepankan kebenaran dan menjadi tepercaya. n SRI AGUSTINA/L-1

(http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2008060514440249)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Banyak sih versi legenda Bacang, seperti juga legenda-legenda perayaan tradisional Tionghoa lainnya. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada zaman Dinasti Zhou. Tapi inti legendanya sama: Qu Yuan bunuh diri dengan melompat ke Sungai Miluo.


Salah satu legenda menyebutkan bahwa Qu Yuan bunuh diri karena ia kecewa terhadap sang raja yang tidak peduli dengan urusan negara, tetapi hanya dengan bermabuk-mabukan dan wanita-wanita penari atau penghubur saja. Kekecewaan dan rasa malunya terhadap apa yang dilakukan raja, maka ia berkeputusan untuk meninggalkan tugasnya sebagai menteri dengan bunuh diri di Sungai Miluo. Saat itu, mendengar kabar bunuh dirinya sang menteri, rakyat yang bersimpati kepadanya berduyun-duyun datang ke Sungai Miluo membawa bacang (yang memang makanan umum masyarakat) untuk dilemparkan ke dalam sungai agar perhatian mahluk-mahluk di dalamnya teralihkan sehingga mereka tidak memakan jenazah Qu Yuan, tetapi memakan bacang.

Peristiwa ini kemudian diperingati sebagai perayaan Pecun atau Duan Wu.

Ada lagi legenda yang menceritakan bahwa masyarakat saat itu percaya bahwa di dalam sungai hiduplah seekor naga besar. Agar dia hidup tenteram, dilemparkannyalah bacang untuk disantap sang naga.

Itu sebabnya pada peringatan Pecun di beberapa negara selalu diadakan Festival Perahu Naga yang biasanya jatuh pada hari ke lima, bulan ke lima kalender Tionghoa.

Apapun legenda yang kita dengar, entah memang peristiwa itu terjadi demikian atau tidak, BACANG selalu saja menjadi penganan yang cukup mengenyangkan dan juga tidak pernah kehilangan kepopulerannya.

Jaman saya kecil dulu, tidak ada dijual di pasar-pasar atau toko kue. Dua puluh tahun terakhir ini, kita mudah sekali mendapatkannya. Dan ingin menyantapnya, tidak perlu menunggu perayaan Pecun datang. Setiap hari selalu tersedia bacang yang segar.

Dalam kuliner Cina, bacang disebut Zongzi atau Zong saja, yang aslinya terbuat dari beras ketan yang diisi dengan daging (yang kemudian juga sayuran terutama bagi mereka yang vegetarian),
dibungkus dengan daun bambu lalu dimasak dengan cara dikukus atau direbus. Secara tradisional, pemasakan memakan waktu hingga berjam-jam. Dengan teknologi Pressure Cooker atau Panci Tekan, cukup 45 menit saja. Sungguh menghemat waktu dan bahan bakar, serta tenaga.

Bukan hanya beras ketan saja yang dipakai kemudian, tetapi juga beras biasa sehingga tidak begitu lengket. Yang banyak dijual di pasar dan menjadi selera umum adalah bacang beras biasa (disebut: Bacang Nasi). Umumnya memang daun bambu sebagai pembungkusnya, tetapi ada beberapa yang suka membungkusnya dengan daun pisang (untuk mendapatkan efek kehijauan pada nasinya dan aroma daun pisang yang dianggap lebh baik daripada aroma daun bambu)

Selain itu, daun pisang juga digunakan karena praktisnya, dibandingkan dengan daun bambu yang sebelum digunakan memerlukan penanganan lebih rumit: daun direbus dahulu, digosok satu sama lain untuk menghilangkan bulu-bulu yang ada pada helai daun. ditiriskan di bawah matahari, dan setelah kering baru bisa digunakan untuk membungkus.

Selain daun bambu dan daun pisang, juga banyak yang menggunakan daun teratai, daun andong, daun puspanyidra (tasbe), daun jagung, daun pohon jahe, dan juga daun pandan. Tentu saja untuk daun-daun berpelepah sempit, diperlukan beberapa lembar dan diatur agar lebarnya cukup untuk membungkus sebuah bacang. Setiap daun memberikan aroma tersendiri.

Tali pengikat.
Jaman dahulu ketika tali rapia atau tali plastik belum ditemukan, dipakai tali serat pisang atau tali agel. Jaman sekarang, tali plastik lebih mudah ditemukan dan harganya pun jauh lebih murah karena dibuat secara masinal, sedangkan tali serat pisang atau tali agel membutuhkan proses yang lama dan hasil produk sangat terbatas.


Isi Bacang bervariasi, tapi yang sangat umum adalah daging (apa saja). Cara memasak Isi bacang ini pun berbagai macam sesuai dengan selera dan adat setempat. Daging dengan sedikit daun bawang dan kecap manis (ini yang disebut Bacang Nonya di Malaysia dan Singapura). Ada pula yang dicampur jamur, lakchi, biji teratai, telur asin dsb. dengan kecap asin (Biasanya menjadi kesukaan orang-orang Tionghoa yang masih "totok"). Bahkan ada yang berisi pasta kacang merah manis dengan kacang (biasanya untuk kaum vegetarian).

Bentuk bacang juga bervariasi, ada yang bersudut 4 seperti umumnya yang kita lihat, hingga berbentuk silinder.

Di Jepang, bacang disebut Chimaki. Di Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam disebut bánh tro, sedangkan di dunia barat disebut Chinese Tamales atau Chinese Rice Dumplings.

Bacang yang seperti apa yang menjadi kegemaran Anda?





27 Mei, 2009




Hello Darlin'






Hello Darlin'
nice to see you
It's been a long time
You're just as lovely
as you used to be

How's your new love
Are you happy
Hope your doin fine
Just to know it
means so much to me

What's that Darlin'
how am I doin'
Guess I'm doing alright
except I can't sleep
and I cry all night 'til dawn

What I'm trying to say
is I love you and I miss you
and I'm so sorry that I did you wrong

Look up Darlin'
let me kiss you
just for old time sake
let me hold you
in my arms one more time

Thank you Darlin'
may God bless you
and may each step you take
bring you closer
to the things you seek to find

Goodbye Darlin'
gotta go now
gotta try to find a way
to lose these memories
of a love so warm and true

And if you should ever find it
in your heart to forgive me
Come back Darlin'
Ill be waiting for you


Conway Twitty

http://www.youtube.com/watch?v=67GSo3MxGi0&feature=related






My Broken Souvenirs






For each moment of tears
I still had my souvenirs
Cherished in a pocket full of dreams

I could hold I could feel
Kept pretending they were real
Long time after lovers stayed away.

Now a picture of you
I had cherished so true
Even kissed 'till I'd seen you again
But when

I've been crying today
Threw my memories away
Something died as I cried
For my broken souvenirs

Can I reach for the sun
Find a place I belong
Now you're one of my broken souvenirs.

If you'll need me again
There's no way you really can
Pasted pieces never make a whole

And if you leave your room
On some windy afternoon
Find to see where all the pieces flew.

It was hard to get on
Since my memories were gone
But if you'll ever see me again
Again

I've been crying today
Threw my memories away
Something died as I cried
For my broken souvenirs.

Can I reach for the sun
Find a place I belong
Now you're one of my broken souvenirs.
Baby, you're one of my broken souvenirs


Pussycat

http://www.youtube.com/watch?v=oZg3qARW60M&feature=related



A Whiter Shade of Pale






We skipped the light fandango
Turned cartwheels cross the floor
I was feeling kinda seasick
But the crowd called out for more
The room was humming harder
As the ceiling flew away
When we called out for another drink
The waiter brought a tray

And so it was that later
As the miller told his tale
That her face, at first just ghostly,
Turned a whiter shade of pale
She said, there is no reason
And the truth is plain to see.
But I wandered through my playing cards
And would not let her be
One of sixteen vestal virgins
Who were leaving for the coast
And although my eyes were open
They might have just as wellve been closed
She said, Im home on shore leave,
Though in truth we were at sea
So I took her by the looking glass
And forced her to agree
Saying, you must be the mermaid
Who took neptune for a ride.
But she smiled at me so sadly
That my anger straightway died

If music be the food of love
Then laughter is its queen
And likewise if behind is in front
Then dirt in truth is clean
My mouth by then like cardboard
Seemed to slip straight through my head
So we crash-dived straightway quickly
And attacked the ocean bed


Procol Harum

http://www.youtube.com/watch?v=PbWULu5_nXI





Andrea Bocelli





Para penggemar musik tentunya tidak asing lagi dengan nama Andrea Bocelli.
Penyanyi Tenor berkharisma (justru karena ia tuna netra) ini sebegitu mendunianya sehingga setiap kali tampil LIVE, selalu saja bangku dipenuhi oleh penggemar dan pemujanya.
(Tapi belum pernah datang ke Indonesia nih?? Kalah oleh Il Divo !)





Bocelli lahir tanggal 22 September 1958 di Lajatico, Tuscany, Italia, kurang lebih 40 km sebelah selatan Pisa. Ayahnya, Alessandro Bocelli dan ibunya Edi, adalah keluarga petani.



Bagaimana mungkin Andrea Bocelli kecil
yang lucu ini kelak akan kehilangan
penglihatannya seumur hidup?



Sejak dilahirkan, Andrea tampak mengalami masalah dengan penglihatannya. Orangtuanya berusaha mendatangi dokter-dokter ahli untuk mendiagnosa penyakit Andrea kecil. Ternyata diketahui bahwa ia menderita glaucoma, dan tahun 1870 ketika usianya mencapai 12 tahun, matanya buta total, yaitu sesaat setelah kecelakaan yang menimpanya ketika sedang bermain bola.

Sejak berusia 6 tahun, Andrea mulai belajar memainkan piano, juga flute, saxophone, terompet, trombone, harpa, gitar, bahkan drum. Ia juga senang menyanyi.





Di hari-hari yang menyiksa sejak ia kehilangan penglihatan itu, menurut Edi sang ibu, hanya musiklah yang menjadi penghibur hatinya.

Ketika berusia 14 tahun, ia mengikuti dan memenangkan perlombaan menyanyi dengan lagu yang dilantunkannya: O Sole Mio. Ia tetap belajar di sekolah dan setelah lulus SMA tahun 1980, ia belajar Ilmu Hukum di University of Pisa. Setelah lulus, sempat menjadi seorang pengacara di sebuah pengadilan selama satu tahun. Sore harinya ia mencari nafkah dengan menjadi pemain piano di bar-bar.




Tahun 1987, ia berjumpa dengan Enrica yang kemudian dinikahinya pada 22 Juni 1992 dan memberinya dua orang anak: Amos (1995) dan Matteo (1997). Sayangnya pernikahan yang semula bahagia itu harus hancur tahun 2002 dengan ditandai oleh perceraian.





Kemudia ia berjumpa dengan Veronica Berti, seorang wanita yang tidak akan dinikahinya walaupun mereka sudah bertunangan, karena Andrea seorang Katolik.





Pasangan ini tinggal di Forte dei Marmi, di sebuah villa di tepi pantai, sedangkan istri pertama dan kedua anaknya tinggal di rumah lamanya, di dekat Pisa.

Ayah Andrea meninggal 30 April 2000. Saat itu ibunya mendesak Andrea untuk memberi penghormatan kepada mendiang ayahnya dengan menyanyi bagi Paus di Roma tanggal 1 Mei, dan segera kembali ke Pisa untuk menghadiri pemakaman sang ayah.

Andrea selalu ingat aka kata-kata ayahnya ketika ia mengalami kebutaan:
"Orang lain melihat keindahan dengan matanya, tapi kamu melihat itu dengan hatimu". Kata-kata yang diingatnya telah memberikan begitu besar kekuatan untuk tidak "ambruk" hanya karena cacat mata, tetapi mendorongnya untuk terus berkembang dan berprestasi.

Prestasi demi prestasi menuju puncak karir telah dilakukannya, sesuai harapan ayahnya, hingga ia seolah-olah bukan hanya milik Italia, tetapi milik semua bangsa di dunia.



dengan Katharin McPhee


Akan halnya kemashyuran yang dimilikya, Bocelli tetap mendapat kritikan keras terutama dari Bernard Holand dari New York Times, serta Andrew Clement dari The Guardian tetang kualitas vokal Andrea.

Mereka menunjukkan titik-titik lemah Andrea, yaitu: pengucapan frasa yang tidak jelas, irama yang kadang sumbang, serta tidak menguasainya teknik menyanyi secara benar.

Lalu kritikus Anthony Tommasini dari New York Times juga mengatakan:
"Warna dasar suara Bocelli hangat dan menyenangkan, namun ia kurang menguasai teknik untuk mendukung suaranya itu. Not yang dinyanyikannya terdengar sumbang, ketinggian vocalnya terdengar lemah. Kontrol nafasnya yang tidak baik seringkali membuat ia segera memutuskan tarikan suaranya pada not tinggi sebelum frasa berakhir".





Desember 2000 Tommasini mengeritik lagi untuk album La Boheme. Katanya, Bocelli masih tetap bermasalah dengan hal-hal dasar seperti pengaturan nafas yang tetap buruk, sehingga diperlukan "teknik merekam yang sangat hati-hati" untuk membantu menyeimbangkan suaranya dengan suara latar yang sudah terlatih baik.

Bernard Holland mengatakan, bahwa pada dasarnya Andrea Bocelli bukan penyanyi yang begitu baik. Dan Assiociated Press bahkan mengeluarkan pernyataan:

Passion? Yes.
Power. No






Ada lagi seorang kritikus musik dari New Yok Times yang mengatakan bahwa Andrea menyanyi tanpa ekspresi.... (Orang buta disuruh memperlihatkan ekspresi, bagaimana ya???? Lalu bagaimana pula dengan Ray Charles, pianis dan penyanyi buta dari Amerika? Apakah ia menyanyi dan main piano dengan ekspresi?)

Yah, banyak lagi kritik-kritik pedas yang dilemparkan kepada penyanyi kharismatik ini, termasuk yang mengatakan bahwa dibandingkan Luciano Pavarotti, Andrea jauh dibawahnya.

Apapun yang dikatakan, ternyata semakin banyak orang menghadiri pertunjukan-pertunjukan Andrea Bocelli ini. Saya harus puas dengan hanya menikmati lagu-lagunya melalui DVD saja.



http://www.youtube.com/watch?v=kCrWxKoOhH8&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=tcrfvP11Hbo
http://www.youtube.com/watch?v=YbGKQ8YASCY&feature=related
http://www.youtube.com/watch?v=gPRESlT4Ccg&feature=related


(Materi dan gambar disusun dari berbagai sumber)




Hans Christian Andersen






Beberapa waktu lalu saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Solvang, "Little Denmark" di Santa Barbara, California, untuk kedua kalinya. Tidak banyak yang berubah, hanya musim ketika saya berkunjung pertama kali tahun 2005, berbeda dengan musim ketika berkunjung hampir dua bulan yang lalu, April 2009.

Kalau pada tahun 2005 saya dan keluarga datang mendekati musim gugur, dan pemandangan yang terlihat hanya tumbuh-tumbuhan yang kehilangan banyak daun dan bunganya maka yang terakhir ini kami datang musim semi. Pas.... aneka bunga indah sedang "full-bloom", mengundang rasa untuk mengabadikan suasana tersebut di berbagai lokasi.



Selain itu, kunjungan kami ke Solvang ini tidak dalam rangka "organized tour" seperti yang sebelumnya, yang terasa begitu "diburu-buru" oleh tour leadernya. Kali ini kami pergi sendiri dengan Ika, my niece, yang dengan "smart"nya membawa kami kesini, padahal Ika sendiri, katanya, belum pernah berkunjung ke sini! (walaupun sudah belasan tahun tinggal di U.S.) Hehehe...
Hal ini memberi kami kebebasan untuk berlama-lama menikmati Little Denmark yang "cute 'n pretty" ini!


Vas-vas bunga di sepanjang jalan
dan setiap pojok.


Solvang adalah salah satu komunitas di Santa Ynez Valley dengan populasi "hanya" 5332 sesuai sensus tahun 2000. Ditemukan tahun 1911 oleh sekelompok orang dari Denmark yang pergi ke barat untuk menghindari musim dingin ekstrim. Tanah ini semula adalah tanah masyarakat Spanyol yang luasnya 36 km persegi.



Tempat ini digunakan para pendatang dari Denmark tersebut untuk berdagang, membuka bisnis restoran atau bakery yang menawarkan segala macam barang atau kuliner Denmark di California. Arsitektur sebagian besar bangunan disini tentu saja mengikuti gaya Denmark.



Kami memasuki "ACE Hardware" yang mungkin belum begitu lama berdiri (karena pada kunjungan pertama tahun 2005 itu kami belum melihatnya). Ada yang khusus di dalam Ace Hardware Solvang ini, yaitu sebagian besar barang yang ditawarkan adalah segala kebutuhan atau alat perkebunan (gardening) dan rumahtangga. Bahkan pada pelataran yang cukup luas, dijual pula berbagai macam bunga indah yang jarang kita temui di Indonesia, termasuk tanaman bunga gantung yang cantik-cantik dan beraneka warna. Rasanya tidak ingin kita beranjak dari tempat ini!

Tidak jauh dari tempat ini terdapat replika patung "Little Mermaid" yang amat terkenal di kalangan anak-anak di seluruh dunia. Kisah ini dan kisah-kisah sejenis lainnya yang selalu dimulai dengan:
"Once upon a time"........... atau
"Pada jaman dahulu kala"............ :))


Replika patung The Little Mermaid
di Denmark Square, Solvang, CA
selesai dikerjakan tahun 1991.


Patung asli The Little Mermaid terdapat di Copenhagen, di pelabuhan Langelinie. Patung yang relatif kecil di tepi pelabuhan yang luas ini tampak tidak menonjol, namun ia adalah icon kota Copenhagen yang paling banyak menarik perhatian turis lokal maupun mancanegara. Mereka merasa surprised karena patung ini hanya setinggi 1,25 meter dan beratnya 175 kg.


Patung asli Little Mermaid di Copenhagen


Patung aslinya ini dihadiahkan oleh Carl Jacobsen, salah seorang putra dari pemilik industri bir dan minuman ringan Carlsberg. Carl Jacobsen begitu terpesona oleh tarian balet yang menceritakan tentang putri duyung yang jatuh cinta pada manusia ini, ketika ia menyaksikannya di Copenhagen's Royal Theater, hingga ia memohon kepada si penari balet prima, Ellen Price, untuk bersedia menjadi model dari patung yang ingin ia buat dan hadiahkan kepada kota Copenhagen.

Pematungnya, Edward Eriksen, mulai membuat patung dengan wajah Price sebagai model, namun si balerina tidak bersedia telanjang untuk diambil sebagai model bagi tubuh sang putri duyung... Eriksen akhirnya menggunakan tubuh istrinya sendiri, Elina Eriksen, untuk menyelesaikan patung The Little Mermaid itu.



Lalu siapakah tokoh The Little Mermaid yang mungkin lebih dikenal di dunia anak-anak?
(Kita pernah menjadi anak-anak, dan setidaknya pernah atau sering mendengar kisah ini, kalau pun tidak berkesempatan membacanya). Ia dikisahkan sebagai ikan duyung, yang dalam fairy tales, bagian kepala hingga tubuh berbentuk tubuh manusia, tetapi bagian kaki menyerupai ikan.

Ia bersedia melepaskan kehidupan dasar lautnya sebagai putri seorang Raja Laut demi mencapai keinginannya mendapatkan cinta seorang pangeran manusia tampan yang dilihatnya di sebuah kapal. Saat itu Little Mermaid berusia 15 tahun, saat ketika dia diijinkan ayahnya untuk berenang ke permukaan laut guna melihat dunia manusia.

Kita semua sudah tahu bagaimana jalan cerita selanjutnya dan akhir dari cerita itu. Biasanya "Happy ever after". Tapi Duyung Kecil ini harus menerima kenyataan bahwa dunianya dengan dunia pujaan hatinya memang berbeda, dan berkeras ingin hidup dalam alam manusia hanya akan menyakiti tubuh dan hatinya, apalgi ketika sang pangeran menikahi putri raja lain.

Kisah yang terus hidup ini ditulis oleh Hans Christian Andersen. Cerita khayali seperti itu membuat pembacanya ikut larut berkhayal mengikuti kisah yang ditulisnya.


Patung H.C Andersen di Solvang


H.C Andersen adalah seorang anak dari keluarga miskin yang meninggalkan desanya, Odense, sebuah kawasan kumuh di Denmark saat itu, ketika ia berusia 14 tahun. Cita-citanya yang besar ("menjadi orang terkenal") membawanya ke Copenhagen. Anehnya, sang ayah, Hans Andersen merasa dirinya masih memiliki darah bangsawan walaupun sebenarnya ia hidup miskin sebagai seorang pembuat sepatu yang buta huruf. Ibunya, Anne Marie Andersdatter, bekerja sebagai buruh cuci.



Kemiskinannya ini membuat H.C Andersen tidak bisa mengenyam bangku sekolah dan sangat percaya takhyul. Namun sang ibu telah membantunya berkenalan dengan cerita-cerita rakyat dan ayahnya yang juga mencintai cerita-cerita rakyat kerap membawanya menonton pertunjukan sandiwara sehingga kemudian Andersen menjadi akrab dengan dunia cerita dan sandiwara.

Mengenai ayahnya, ia menulis otobiografi yang berjudul The True Story of My Life (terbit tahun 1846) dan disitu ia mengatakan, "Ayah memuaskan semua dahagaku. Ia seolah hidup hanya untukku. Setiap Minggu ia membuatkan gambar-gambar dan bercerita tentang dongeng. Hanya pada saat-saat seperti inilah aku melihat dia begitu riang, karena sesungguhnya ia tak pernah bahagia dalam kehidupannya sebagai seorang pengrajin sepatu".

Sikap dan pengalaman dari orang tua itulah yang membuat H.C. Andersen tertarik dengan dunia mainan, cerita, sandiwara termasuk karya William Shakespeare.

Pada tahun 1816 ayah H.C Andersen meninggal.

Dan sosok Ibu kelak sempat dilukiskan dalam berbagai cerita yang ditulisnya, misalnya dalam cerita yang diberi judul Hun Duede Ikke. Sang Ibu tidak dapat melihat sukses anaknya di kemudian hari karena konon wanita yang amat berjasa dalam hidup H.C Andersen ini menjadi seorang pemabuk berat dan meninggal pada tahun 1833.

Alkisah, H.C Andersen muda pergi ke Copenhagen, berharap menjadi seorang aktor, penyanyi atau penari. Tiga tahun di kota itu, ia menjalani kehidupan yang sulit, namun sudah dapat mulai mengenyam pendidikan sekolah.

Awalnya, Andersen sempat berhasil bergabung dengan Royal Theater. Tetapi ketika suaranya berubah karena masa pubertas, ia terpaksa meninggalkan panggung sandiwara. Andersen kemudian meninggalkan peran sebagai aktor dan penyanyi. Ia merasa lebih tepat ditunjuk sebagai penyair. Anderson mecoba menjadi seorang penulis sandiwara. tetapi sayang, semua karyanya ditolak dimana-mana.

Suatu saat ia bertemu dengan Raja Hendrik VI, Raja Denmark, yang tertarik oleh penampilan Hans muda. Sang Raja bahkan mengirimnya ke sekolah formal. Ia dapat belajar bahasa di Slagelse dan Elsinore sampai tahun 1937. Sebelumnya, tahun 1835 ia berhasil menerbitkan berbagai cerita yang telah berhasil ditulisnya dalam jilid-jilid kecil.

Di sekolahnya, ia tidak begitu berprestasi, dan karenanya merasa sangat tidak nyaman berada ditengah teman-teman sekolah yang usianya enam tahun lebih muda dari dirinya. Kepala sekolahnya mengatakan bahwa karakter pemuda ini sangat sensitf dan sukar ditebak. Teapi ia berhasil menyelesaikan sekolah bahasanya yang kemudian melanjutkan ke Universitas Kopenhagen.

Andersen juga menuangkan kisah pribadinya dalam kumpulan puisi berjudul "Phantasier og Skisser" saat ia jatuh cinta pada Riborg Voigt yang tidak menyambut cintanya.

"Aku benar-benar ingin mati saja", ujarnya. Ia mencurahkan rasa sedihnya dalam puisi "The Sorrows of young Werther".


Walaupun novel-novelnya mendapat sambutan besar, nama Hans Christian Andersen di dunia justru menjulang sebagai penulis dongeng anak-anak. Ia membuat banyak anak di dunia bahagia dengan cerita-ceritanya, seperti:


The Princess and The Pea,



The Little Mermaid



The Ugly Duckling



Thumbelina



The Snow Queen



The Wild Swans
dan masih banyak lagi.

Kenikmatan akan kemasyurannya ternyata tetap membuatnya hidup dalam kesepian yang berkepanjangan hingga akhir hayatnya.
Seringkali "Kasih Tak Sampai" dialaminya terhadap wanita-wanita yang membuatnya jatuh cinta. Ia menulis "The Nightingale" sebagai curahan rasa cintanya terhadap seorang selebriti dan penyanyi Swedia: Jenny Lind, namun tetap saja cintanya itu tidak berbalas. Banyak yang menduga, H/C Andersen terlalu pemalu dan seringkali menemukan kesulitan kala dia ingin mengucapkan isi hatinya langsung kepada wanita yang membuatnya jatuh cinta.

Di dalam diarynya ditemukan ungkapan rasa ketidak-berdayaannya:
"Almighty God, thee only have I; thou steerest my fate, I must give myself up to thee! Give me a livelihood! Give me a bride! My blood wants love, as my heart does!"

Sepanjang hidupnya ia tidak pernah menikah, juga tidak pernah punya rumah. Sejak kecil hingga akhir hayatnya, ia selalu hidup di rumah para patron (tokoh masyarakat) yang kaya raya. Jika tidak, ia tinggal di kamar sewaan dengan perabot yang minim atau di hotel. Tetapi jika tidak sedang dalam perjalanan, ia pasti tinggal lama di rumah orang-orang yang cukup baik hati mengundangnya.

Andersen meninggal dunia di Rolighed, dekat Copenhagen, 14 Agustus 1874. Di tempat peristirahatannya yang terakhir, H.C. Andersen hanya ditemani oleh guru sekaligus sahabatnya, Jonas Collin, yang dimakamkan bersebelahan dengannya.




Museum Hans Christian Andersen
di Little Denmark,
Solvang, CA



(dari berbagai sumber)

26 Mei, 2009




Kapri Cah Sapi






Bagaimana bila daging sapi dimasak dengan Kapri? Jangan tanya. Coba aja sendiri!

Pilihlah Kapri yang besar tapi muda. Saya seringkali memblansir kapri terlebih dahulu dalam air mendidih yang sudah diberi sedikit baking powder untuk mendapatkan warna hijau segar tapi kapri cepat lunak.

Disini saya juga menggunakan jamur kancing segar. Kalau tidak tersedia, boleh menggunakan jamur merang biasa. Daging sapi pilih bagian haas dalam sehingga tidak perlu memasak terlalu lama.

Bumbunya sederhana saja, seperti kebanyakan masakan Chinese lainnya. Jangan gunakan bawang merag karena jenis bumbu ini hanya akan membuat Kapri sedikit kehilangan warna hijaunya. Chinese rise wine atau arak tape/arak merah, akan memberi aroma segar dalam masakan ini. Agak sedikit manis bercampur asin yang seimbang, membuat masakan ini enak disantap selagi hangat.


Bahan:

1/4 kg daging sapi bagian haas dalam, iris tipis. Pulukl-pukul sedikit dengan alat pelunak daging. Sisihkan.
1/4 kg kapri besar yang muda, bersihkan. Biarkan utuh. (Bila suka, blansir terlebih dahulu)
1/4 kg jamur kancing, bersihkan. Bila perlu, belah dua.


Bumbu:

untuk marinasi daging sapi:
1 sdm kecap manis
kecap asin (sesuai selera)
1/2 sdt kecap inggris
1/2 sdt lada (sesuai selera)


Bumbu untuk menumis:

3 siung bawang putih, memarkan lalu cincang halus.
garam dan lada sesuai selera
1 iris jahe, memarkan.
3 potong daun bawang bagian yang putih, potong tipis memanjang

200 ml air panas


Larutkan:
1 sdm tepung tapioka
2 sdm air matang
2 sdm saus tiram
beberapa tetes minyak wijen
sedikit gula putih

1/4 sdt chinese rice wine (jangan lebih karena rice wine yang berlebihan akan merusak citarasa masakan akibat kandungan alkohol di dalamnya)


Cara membuatnya:

1. Marinasi daging sapi dengan bumbu kecapnya. Biarkan 20 menit agar meresap.

2. Sementara itu, tumis bumbu dengan sedikit minyak. Masukkan daging sapi yang sudah dimarinasi. Aduk hingga berubah warna dengan api besar.

3. Masukkan kapri dan jamur. Aduk rata. Siram dengan air panas. Tutup rapat 1 menit dengan api besar. Segera buka tutupnya dan masukkan arak merah serta larutan tepung tapioka. Aduk sebentar.

4. Angkat dan sajikan selagi panas.








S O S






Where are those happy days,
they seem so hard to find

I tried to reach for you,
but you have closed your mind


Whatever happened to our love?
I wish I understood
It used to be so nice,
It used to be so good


So when you're near me,
darling, can't you hear me

S. O. S.
The love you gave me,
nothing else can save me

S. O. S.
When you're gone
How can I even try to go on?
When you're gone
Though I try how can I carry on?

You seem so far away
though you are standing near

You made me feel alive,
but something died I fear


I really tried to make it out
I wish I understood
What happened to our love,
it used to be so good


So when you're near me,
darling, can't you hear me

S. O. S.
The love you gave me,
nothing else can save me

S. O. S.

When you're gone
How can I even try to go on?
When you're gone
Though I try how can I carry on?

So when you're near me,
darling can't you hear me

S. O. S.
And the love you gave me,
nothing else can save me

S. O. S.
When you're gone
How can I even try to go on?
When you're gone
Though I try how can I carry on?
When you're gone
How can I even try to go on?
When you're gone
Though I try how can I carry on?


ABBA

http://www.youtube.com/watch?v=xTNhF6j_3Po&feature=related



Banana Muffins




Terimakasih banyak kepada Suzanna yang sudah menghadiahkan saya sebuah buku resep: "The Cookie and Biscuit Bible" ketika kami spending time bersama di Little Tokyo, Los Angeles.



Dari salah satu resep yang tertulis disitu, saya terinspirasi mencoba membuat Banana Muffins, hanya saja untuk lebih segarnya, saya tambahkan Preserved Blueberries sebagai pengganti kismis (raisins). Kebetulan saya punya persediaan Blueberry yang sudah dikeringkan. Tinggal direndam dulu sebentar di dalam Rum, lalu tiriskan. Siap dipakai!

Muffins biasa disantap pada temperatur ruang, tetapi ternyata anak-anak suka sekali memakannya saat masih hangat. Rasa sedikit asam dari Blueberry membuat kue yang sayup-sayup beraroma pisang dan kayumanis ini memberi sensasi yang berbeda daripada Muffins reguler.

Ayo kita mulai dengan mengumpulkan bahan-bahan yang mudah didapat.


Bahan:

225 gr. terigu (gunakan terigu dengan gluten rendah)
1 sdt baking powder
1 sdt baking soda
sejumput garam halus
1 sdt (sesuai selera) bubuk kayu manis halus
1/2 sdt parutan halus biji pala.
2 buah pisang matang betul, sehingga mudah dihaluskan (bisa gunakan pisang ambon atau cavendish)
1 butir telur
50 gr palm suiker (palm sugar)
50 ml minyak sayur
50 gr (sesuai selera) Preserved Blueberries atau Kismis
12 paper liners (untuk cupcakes). Masukkan masing-masing ke dalam cetakan Muffin.

Cara membuatnya:

1. Panaskan oven pada 190 C.

2. Ayak bersama: tepung terigu, Baking powder, Baking Soda, garam, bubuk kayu manis, dan parutan halus biji pala. Sisihkan.

3. Dengan mixer, haluskan pisang pada kecepatan menengah.

4. Masukkan telur, gula dan minyak sayur sambil terus dikocok.

5. Turunkan kecepatan mixer sambil masukkan sedikit-sedikit bahan kering (no. 2) ke dalam kocokan pisang. Terus kocok dengan kecepatan rendah hingga semua bahan cukup menyatu.

6. Aduk menggunakan sendok kayu sambil masukkan Preserved Bluberries atau Kismis. Jangan mengaduk terlalu lama.

7. Masukkan adonan hingga 3/4 penuh paper liner. Panggang selama 20-25 menit.
Pindahkan ke rak tiris hingga dingin.

Siap disantap!


Terimakasih, Suzan... Banyak yang akan dicoba lagi dari buku hadiahmu ini. I'll cherish the wonderful, precious book.