25 Mei, 2009




A Visit to
Garden of the Gods,
Colorado Springs




Kalau seorang pelukis dapat melukis keindahan alam, sehebat apapun dia, sudah tentu
Mother Nature tidak akan tertandingi ketika Ia memperlihatkan kepada kita keindahan yang sudah ia "lukiskan" sejak "terciptanya" alam semesta yang hingga kini masih misterius. Teori "Big Bang" sendiri yang dipercaya para ilmuwan sebagai bentuk awal dan pengembangan alam semesta pun belum benar-benar menjelaskan siapa yang "mengatur" semua itu.

Saya percaya, ada yang mengaturnya. Apapaun namanya, I believe there is something so powerful, yang mencipta dan mengatur semua itu. Dan sudah menjadi hak kita untuk menikmatinya, juga menjadi kewajiban kita untuk merawatnya, setidaknya dengan cara "tidak mengganggu atau merusaknya".

Maka usaha pelestarian alam serta tempat-tempat yang "terlukis sangat indah" itu pantas kita hargai. Siapa pun, kapan pun, di mana pun !! Dan seharusnya kita merasa malu sendiri bila mengganggu, apalagi sampai merusak tempat-tempat itu.

Begitulah ketika bulan April 2009 ketika saya mengunjungi seorang keponakan di Denver, saya berkesempatan diantarnya ke "Colorado Springs", yang hanya berjarak 98 km dari Denver.
Ditemukan pada tahun 1871 oleh William Palmer, seorang jendral, tempat ini dimaksudkan untuk menciptakan komunitas resort yang berkualitas, yang kemudian diberi julukan "Little London" karena banyak sekali turis Inggris berdatangan.

Tempat yang kami tuju di Colorado Springs ini adalah "Garden of the Gods", suatu lokasi yang menjadi pusat perhatian turis, arkeolog dan geolog. Dikabarkan, setiap tahun ada 2 juta pengunjung Taman Nasional ini, baik untuk sekedar mengagumi keindahannya, untuk hiking, panjat tebing, atau untuk menjadi bahan penelitian para ilmuwan.

Sudah lewat tengah hari ketika kami tiba di sana. Bekas salju turun (di saat masih musim semi -- gelaja alam yang aneh) masih terlihat di beberapa lokasi menyebabkan angin yang bertiup sangat dingin! "Jembarnya" lokasi itu membuat saya dan keluarga dapat menikmati dari kejauhan, "Taman Para Dewa" yang menakjubkan ini. Benar-benar lukisan Mother Nature yang amat istimewa. Sayang sekali, bunga-bunga yang seharusnya masih bermekaran di daerah ini, musnah tertimpa salju beberapa hari sebelumnya. Sudah lama saya ingin sekali melihat dengan mata saya sendiri seperti apa bunga "Forget-me-not" yang konon menjadi bunga populer di daerah ini. Tetapi ya itu.... salju sudah memusnahkannya hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Agak sore hari baru kami memasuki taman tersebut. Hal utama yang membuat saya kagum adalah: measuk tempat ini TIDAK BAYAR alias FREE!!! Suami saya berkata, "Kalau saja tempat seperti ini ada di Indonesia, wahhhhh, udah deh, pasti ditarik bayaran!!"




Garden of the Gods adalah salah satu lukisan Mother Nature di Pike's Peak, Colorado Springs, yang amat memukau dan membawa kita ke suatu masa sekitar lebih dari 300 juta tahun lalu ketika batu merah (red sandstone) yang tersebar di taman ini diperkirakan mulai terbentuk. Batu ini kelihatan begitu "oranye", kontras di antara tanaman hijau dan bukit-bukit bebatuan lainnya. Bahkan konon, Colorado dipakai sebagai nama negara bagian ini karena Colorado sendiri berarti warna dari sandstone yang banyak terdapat di area ini.

Banyak fosil yang bisa ditemukan disini, antara lain bentuk-bentuk kelautan, fosil tanaman, bahkan beberapa fosil dinosaurus dan mammoth.

Pembentukan sandstone yang terlihat artistik di Garden of the Gods selama ratusan juta tahun itu dihasilkan oleh erosi dari gejala alam ekstrim seperti angin, es, air,dan panas. Dan bebatuan ini terlihat begitu "spektakuler", serta luar biasa (mengingat bagaimana unsusr-unsur alam itu bersama-sama membentuknya!). Kehidupan alam seperti tanaman dan binatang liar, serta sisa-sisa budaya penduduk asli Amerika (Indian) memperkaya warna area ini.

Formasi sandstone yang tampak di depan mata manusia membuat mereka bermain dengan "inspirasi dan khayalan"nya sehingga mereka menamakannya hogbacks karena menyerupai punggung-punggung babi yang lapisan-lapisannya tampak agak miring.





Beberapa lapisan bahkan vertikal! Setiap hogback menjulang hingga berapa ratus kaki, dan yang tertinggi (North Gateway Rock) mencapai ketinggian 320 kaki (98 meter).





"Frozen Sandstone Formations"
Monolit batuan berusia ratusan juta tahun
yang terbentang lebih dari 2 juta mil persegi
di Garden of the Gods



Ada lagi, formasi batu yang amat populer: The Kissing Camels, terlihat seperti dua ekor unta yang sedang bersentuhan bibir. Lucu sekali ! Bagian punuk unta sebelah utara sudah banyak yang patah atau runtuh karena erosi serta ulah manusia yang memanjatnya.


The Kissing Camels,
--zoom camera udah maksimum nih!




Angin, es, air dan panas matahari
selama ratusan juta tahun membentuk
formasi sandstone seperti ini.

Dari kejauhan batuan ini mirip dengan
"sarang rayap" yang menyembul ke
permukaan bumi.



Ada banyak formasi lain yang diberi nama sesuai dengan "gambaran" yang ada dalam khayalan manusia, seperti Balanced Rock.




(dilihat dari sisi lain)
Balanced Rock seperti seorang pemain akrobat
yang berdiri tegak, bertahan di atas dasar
yang miring


Tha Balanced Rock mungkin batuan yang paling populer di antara yang lain karena memang batu ini tampak "balanced", berdiri kokoh, padahal bagian dasar batu tersebut sangat kecil dibandingkan tubuh keseluruhannya. Mungkin saja suatu masa nanti setelah angin, es, air dan panas menghantamnya terus menerus, bagian dasarnya akan semakin kecil atau habis, dan Balanced Rock tidak bisa bertahan lagi untuk berdiri tegak.

Berdekatan dengan lokasi ini terdapat perumahan yang, saya tidak tahu, apakah tempat peristirahatan saja atau rumah tinggal permanen penduduk di sana. Wah, enak udaranya!



Formasi yang terkenal dengan nama ]
Siamnese Twins



Celah-celah yang terlihat disini memberi kesan
bahwa bebatuan ini sangat tipis.
Celah dapat dimasuki pemanjat.


(yang ini sih hasil scan postcard,
zoom camera profesional !)



Peringatan tentang bahaya memanjat tebing-tebing terjal ini, baik bagi diri si pemanjat, atau kelestarian alam taman, tertulis dimana-mana. Juga bahaya akan ular. Saya lihat begitu banyak petugas "seliweran" di setiap lokasi, mungkin mewaspadai bahwa tidak akan ada turis yang jatuh dari tebing atau terserang ular dan binatang buas lainnya.

Tadi saya sempat menyebutkan, bahwa masuk ke taman ini tidak dipungut bayaran sedikit pun alias Free, Gratis!





Ini juga merupakan pesan dari Charles Elliot Perkins. Perkins adalah kepala stasiun kereta Burlington yang diminta oleh sahabatnya Jendral William Jackson Palmer yang menemukan Colorado Springs dan membangun jalan kereta dari Denver ke Rio Grande untuk mendirikan rumah di Garden of the Gods dan mendirikan jalan kereta dari Chicago ke Colorado Springs.

Perkins membeli 240 acre lahan di Garden of the Gods untuk tempat tetirahnya di musim panas, tahun 1879. Maksud hatinya tidak pernah dilaksanakan karena ia sendiri lebih memilih membiarkan taman itu alami apa adanya untuk dinikmati masyarakat.

Perkins meninggal tahun 1907 sebelum keinginannya terkabul: meresmikan taman itu sebagai taman umum, walaupun selama bertahun-tahun sebelumnya masyarakat sudah dapat emnikmati taman tersebut.

Untuk menghormati ayahnya, tahun 1909 anakl-anak Perkins menyerahkan 480 acre Garden of the Gods kepada pemerintah kota Colorado Springs asalkan pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.

Itulah Garden of the Gods yang tetap gratis bagi pengunjung, bebas minuman keras, dan tidak diijinkan bangunan didirikan selain yang diperlukan bagi kepentingan perawatan, perlindungan, serta penjagaan di daerah yang menjadi taman umum itu.

Nama Perkin's Park di area itu adalah sebagai penghormatan kepadanya.


Tidak ada komentar: