Selain cantik, beliau seorang sweet lady yang ramah dan feminin, tapi punya semangat dan keberanian lebih! Itulah keistimewaannya yang amat menonjol.
Keistimewaan lainnya sebagai wanita: Tante Betty pintar bikin berbagai hidangan lho, terutama yang tradisional. Keahliannya ini mungkin diwariskan oleh ibunya (nenek saya) yang engga pernah bosan bikin kue-kue tradisional yang enak buat para anak dan cucu!
Tangan Tanteku ini memang bukan hanya "dingin" dan terampil dalam membuat kue dan hidangan makan, tapi juga dalam menanam segala jenis tanaman yang menjadi hobbynya: gardening! Seolah setiap pohon yang ditanamnya "excited" untuk keep growing dengan indah dan suburnya!! Sepertinya, tidak ada pohon yang terlihat kering, apalagi mati! Rumah dengan halamannya yang luas, penuh dihiasi oleh berbagai macam pohon, dari pohon pisang, mangga, sampai pohon-pohon hias yang mungil-mungil....
Kalau saya bertandang ke rumahnya, mata saya terasa sejuk dengan hijaunya pepohonan dan rapinya beliau menata isi rumah. Rasanya "ga pengen pulang"! Hehe...
Apalagi ketika ada sebuah rawa di halaman rumahnya ditumbuhi teratai pink!! Aduh, mak, Indahnya!! Pernah saya minta bibit dari rawa itu dan saya tanam di dalam pot besar, dimasukkan ke dalam kolam ikan. Hasilnya...... jauh dari yang diharapkan! :( Sedih deh!
Apalagi hasil sulamannya pada taplak meja dsb, wah, bikin hati ngiri aja, kok saya engga bisa seperti beliau!
Beberapa tahun terakhir ini saya juga kagum dengan keterampilan origami angsa yang sangat cantik dibuatnya!
Keramahannya kepada setiap orang yang dijumpainya.. jangan ditanya lagi!! "Satu kota Serang" sudah tahu betul tentang itu. Pernah, ketika saya masih di SMP, ikut beliau ke pasar....
Waduh, setiap pemilik atau penjaga toko di sepanjang jalan, begitu akrab mengenalnya!! Sampai-sampai saya bengong lho, bagaimana mungkin tanteku yang satu ini begitu populer, baik di kalangan yang sebaya, yang lebih tua, ataupun yang jauh lebih muda!!
Satu hal yang mengesankan adalah ketika saya kedatangan teman email dari Perancis, Michel dan istrinya Mado. Karena mereka ingin mengunjungi vihara Avalokitesvara di Banten, yang rupanya cukup terkenal sampai ke Perancis, saya ajak mereka mampir ke rumah tante Betty (dan Oom Herman, suaminya).
Biarpun tante Betty tidak berbahasa Inggris atau Perancis, anehnya Michel dan Mado dapat merasakan keramahan dan persahabatan tante Bettyku hanya melalui bahasa tubuh, senyum dan pancaran kebaikan dari wajahnya.
Suatu waktu ketika Michel sedang menikmati kue-kue tradisional, matanya menatap sebuah foto tante Betty ketika masih muda, mungkin sekitar usia di bawah 30. Di foto itu, tentu saja beliau sedang tersenyum manis. Dasar pria Perancis... Walaupun didampingi Mado, istrinya, Michel langsung bertanya, "Who is that beautiful lady?" ntah memang benar-benar tidak mengenali wajah muda tanteku, atau pura-pura tidak tahu!
Setelah saya bilang bahwa itu adalah my aunt ketika masih muda, langsung aja matanya berbinar, dan dia bilang, "If I had lived at her time, my story would have been different!" Sebegitu tanpa sungkannya dia berucap demikian walaupun Mado di sampingnya. Saya menggoda Mado, aduh suamimu itu terlalu terus terang! Gimana tuh? Perempuan Perancis, istri keduanya Michel itu (istri pertama cerai) hanya mengibaskan tangannya dan tersenyum! Tidak ada tanda-tanda rasa tidak senang di wajahnya!
Setelah saya beritahu tante Betty tentang apa yang dikatakan Michel, beliau juga tahu bagaimana menanggapinya: beliau mengacungkan jempolnya kepada Michel sambil bilang, "Udah tua juga, tampan!"
Wah, Michel kaya dapat angin segar dipuji begitu!
Beberapa foto di bawah ini menunjukkan betapa tante Betty ini mudah bergaul, cepat disenangi, dan gampang diajak bersahabat. Kendala bahasa tidak terlalu penting. Senyumannya saja sudah banyak mengganti komunikasi verbal!
Keistimewaan lainnya sebagai wanita: Tante Betty pintar bikin berbagai hidangan lho, terutama yang tradisional. Keahliannya ini mungkin diwariskan oleh ibunya (nenek saya) yang engga pernah bosan bikin kue-kue tradisional yang enak buat para anak dan cucu!
Tangan Tanteku ini memang bukan hanya "dingin" dan terampil dalam membuat kue dan hidangan makan, tapi juga dalam menanam segala jenis tanaman yang menjadi hobbynya: gardening! Seolah setiap pohon yang ditanamnya "excited" untuk keep growing dengan indah dan suburnya!! Sepertinya, tidak ada pohon yang terlihat kering, apalagi mati! Rumah dengan halamannya yang luas, penuh dihiasi oleh berbagai macam pohon, dari pohon pisang, mangga, sampai pohon-pohon hias yang mungil-mungil....
Kalau saya bertandang ke rumahnya, mata saya terasa sejuk dengan hijaunya pepohonan dan rapinya beliau menata isi rumah. Rasanya "ga pengen pulang"! Hehe...
Apalagi ketika ada sebuah rawa di halaman rumahnya ditumbuhi teratai pink!! Aduh, mak, Indahnya!! Pernah saya minta bibit dari rawa itu dan saya tanam di dalam pot besar, dimasukkan ke dalam kolam ikan. Hasilnya...... jauh dari yang diharapkan! :( Sedih deh!
(Although she is much younger than my mom,
Aunt Betty can always be trusted to take good care of her!)
Keahlian lain sejak remajanya juga hebat : menjahit, cross-stitch, menyulam, bahkan membuat corsage, dsb. Jahitannya "awet" banget. Baju-baju masa kecil saya sampai remaja yang dijahit oleh beliau, percaya engga, sampe sekarang masih ada yang bisa digunakan oleh Nana, anak saya!!Aunt Betty can always be trusted to take good care of her!)
Apalagi hasil sulamannya pada taplak meja dsb, wah, bikin hati ngiri aja, kok saya engga bisa seperti beliau!
Beberapa tahun terakhir ini saya juga kagum dengan keterampilan origami angsa yang sangat cantik dibuatnya!
Keramahannya kepada setiap orang yang dijumpainya.. jangan ditanya lagi!! "Satu kota Serang" sudah tahu betul tentang itu. Pernah, ketika saya masih di SMP, ikut beliau ke pasar....
Waduh, setiap pemilik atau penjaga toko di sepanjang jalan, begitu akrab mengenalnya!! Sampai-sampai saya bengong lho, bagaimana mungkin tanteku yang satu ini begitu populer, baik di kalangan yang sebaya, yang lebih tua, ataupun yang jauh lebih muda!!
Satu hal yang mengesankan adalah ketika saya kedatangan teman email dari Perancis, Michel dan istrinya Mado. Karena mereka ingin mengunjungi vihara Avalokitesvara di Banten, yang rupanya cukup terkenal sampai ke Perancis, saya ajak mereka mampir ke rumah tante Betty (dan Oom Herman, suaminya).
Biarpun tante Betty tidak berbahasa Inggris atau Perancis, anehnya Michel dan Mado dapat merasakan keramahan dan persahabatan tante Bettyku hanya melalui bahasa tubuh, senyum dan pancaran kebaikan dari wajahnya.
Suatu waktu ketika Michel sedang menikmati kue-kue tradisional, matanya menatap sebuah foto tante Betty ketika masih muda, mungkin sekitar usia di bawah 30. Di foto itu, tentu saja beliau sedang tersenyum manis. Dasar pria Perancis... Walaupun didampingi Mado, istrinya, Michel langsung bertanya, "Who is that beautiful lady?" ntah memang benar-benar tidak mengenali wajah muda tanteku, atau pura-pura tidak tahu!
Setelah saya bilang bahwa itu adalah my aunt ketika masih muda, langsung aja matanya berbinar, dan dia bilang, "If I had lived at her time, my story would have been different!" Sebegitu tanpa sungkannya dia berucap demikian walaupun Mado di sampingnya. Saya menggoda Mado, aduh suamimu itu terlalu terus terang! Gimana tuh? Perempuan Perancis, istri keduanya Michel itu (istri pertama cerai) hanya mengibaskan tangannya dan tersenyum! Tidak ada tanda-tanda rasa tidak senang di wajahnya!
Setelah saya beritahu tante Betty tentang apa yang dikatakan Michel, beliau juga tahu bagaimana menanggapinya: beliau mengacungkan jempolnya kepada Michel sambil bilang, "Udah tua juga, tampan!"
Wah, Michel kaya dapat angin segar dipuji begitu!
Beberapa foto di bawah ini menunjukkan betapa tante Betty ini mudah bergaul, cepat disenangi, dan gampang diajak bersahabat. Kendala bahasa tidak terlalu penting. Senyumannya saja sudah banyak mengganti komunikasi verbal!
with Alan Wheatley ~ Melbourne
Sitting: Deki, Alan, Orietta
Standing: Aunt Betty, me, my mom
Sitting: Deki, Alan, Orietta
Standing: Aunt Betty, me, my mom
PS
Eh, anak-anak nenekku yang kesemuanya perempuan, cantik-cantik waktu mereka masih pada muda lho.... Mungkin kecantikannya diwariskan oleh nenekku yang memang cantik (bahkan ketika beliau udah berusia 70-an aja mengundang decak kagum teman-teman sekolah dan sekampus yang pernah bertemu dengannya dengan mengatakan: "Connie, kaya apa cantiknya oma waktu masih muda ya? Sekarang aja masih begitu cantik, kulit wajahnya masih kencang dan halus!" Wah, terimakasih, terimakasih, mesti lihat sendiri deh foto-foto waktu mudanya!)
Tapi, kasihan, nenekku engga terlalu beruntung karena punya satu cucu yang buruk-rupa, yaitu saya sendiri... hehehe. Bahkan saya pernah mendengar sendiri, seorang saudaraku mengatakan bahwa ibuku mungkin yang tercantik di antara anak-anak "Oma"... tapi kenapa anaknya yang perempuan (saya) kok paling jelek ya?... Eh, itu bukan penghinaan, tapi kenyataan. Dan saya berterimakasih sekali sudah "dicap" seperti itu oleh saudaraku itu, jadi untuk mengingatkan saya, bahwa saya harus "tahu diri", ya, jangan suka sok!!
Eh, anak-anak nenekku yang kesemuanya perempuan, cantik-cantik waktu mereka masih pada muda lho.... Mungkin kecantikannya diwariskan oleh nenekku yang memang cantik (bahkan ketika beliau udah berusia 70-an aja mengundang decak kagum teman-teman sekolah dan sekampus yang pernah bertemu dengannya dengan mengatakan: "Connie, kaya apa cantiknya oma waktu masih muda ya? Sekarang aja masih begitu cantik, kulit wajahnya masih kencang dan halus!" Wah, terimakasih, terimakasih, mesti lihat sendiri deh foto-foto waktu mudanya!)
Tapi, kasihan, nenekku engga terlalu beruntung karena punya satu cucu yang buruk-rupa, yaitu saya sendiri... hehehe. Bahkan saya pernah mendengar sendiri, seorang saudaraku mengatakan bahwa ibuku mungkin yang tercantik di antara anak-anak "Oma"... tapi kenapa anaknya yang perempuan (saya) kok paling jelek ya?... Eh, itu bukan penghinaan, tapi kenyataan. Dan saya berterimakasih sekali sudah "dicap" seperti itu oleh saudaraku itu, jadi untuk mengingatkan saya, bahwa saya harus "tahu diri", ya, jangan suka sok!!