11 Januari, 2009


Lagu dan Musik
menyembuhkan sakit
yang saya derita


saya dan MP3 yang selalu saya bawa serta
kemanapun pergi


Sejak kecil saya amat menyukai lagu dan musik. Ga peduli, apakah saya mengerti syair atau artinya. Bagi saya, syair nomor 2, yang penting nadanya enak terdengar di telinga. Karenanya lagu yang saya dengar sangat bervariasi dan juga bukan hanya lagu Indonesia. Mungkin saya terbiasa mendengar ide (mom) memutar lagu/musik dari koleksi piringan hitamnya yang sangat bervariasi. Lagu/musik Indonesia (termasuk lagu daerah seperti Ambon, Batak, Minang, Sunda, Jawa Tengah/Timur, bahkan lagu dari Bali dan Kalimantan, dan jenisnya dari pop folk, sampai langgam dan kroncong), barat pop, Jepang, Cina, dan Amerika Latin, adalah irama yang sudah akrab di telinga saya sejak saya masih belum lancar membaca!


boneka kesayangan, Luisella, pemberian ortu


Saya ingat, ide sering sekali memutar lagu-lagu Nat King Cole. Saat itu saya masih duduk (mungkin) di bangku kelas I atau II SD, yang membaca pun masih dieja. Lagu yang sering diputar ide adalah "Autumn Leaves", ini saya tahu kemudian, setelah saya duduk di bangku SMP, dan mengerti arti judulnya. Karena ketika itu saya masih belum lancar membaca, maka label dari piringan hitam itu yang di dalamnya terdapat lagu Autumn Leaves, saya coret-coret untuk menandakan bahwa itulah lagu yang sering diputar ide dan yang saya juga sangat suka! Dan saya sering memutarnya sendiri tanpa bantuan ide lagi. Begitu juga dengan musik.

Ada satu yang saya suka sekali mendengarnya (Juga judulnya saya tahu kemudian: "Love is a Many Splendored Thing", yang menurut ide, itu berasal dari film yang berkesan dalam di hatinya, yang ditayangkan di bioskop setelah saya lahir - berarti tahun 55 ya?).


Love is a many-splendored thing,
It's the April rose that only grows in the early spring,

Love is nature's way of giving
a reason to be living,

The golden crown that makes a man a king.


Once on a high and windy hill,

In the morning mist two lovers kissed
and the world stood still,

Then your fingers touched my silent heart
and taught it how to sing,

Yes, true love's a many-splendored thing.


Lagu ini yang aslinya dinyanyikan oleh Nat King Cole, lalu dinyanyikan oleh banyak penyanyi seperti Frank Sinatra, Englebert Humperdinck dll. Film ini sendiri kemudian sempat saya tonton di TVRI kala saya sudah duduk di SMP kelas I. Kisah nyata tentang dr. Han Su Yin dengan kekasih Amerikanya yang terjadi di Hong Kong. Pantas saja ide menyenangi musik/lagu itu, mungkin kisah nyata itu sangat menyentuh perasaannya... (Sebenarnya saya belum begitu bisa merasakan romantisme kisah itu atau kesedihan suatu perpisahan ketika saya menonton film tersebut. Jadi lebih hanya menikmati lagunya saja yang enak didengar!)


Kelas I SMP young and stupid

Jaman dulu, teman-teman SD saya tidak begitu tertarik dengan lagu-lagu barat, tetapi ada satu orang yang saya temukan berhobby sama dengan saya, yaitu YANTI (nama lengkapnya lupa! Tapi dia sekelas saya, di kelas VI), tapi dia punya ayah yang bekerja di Cilegon, di (sekarang) Krakatao Steel, seorang insinyur yang banyak bepergian ke Eropa dan Australia. Yanti dan saya bersahabat baik ya karena hobby lagu-lagu itu.

Keluarganya banyak mengoleksi piringan hitam juga, tetapi sebagian besar lagu barat. Katanya, bapaknya itu seneeeeeng banget dengerin lagu :)) ! Berbeda dengan bapak saya yang snagat tidak suka lagu kecuali jenis kroncong!
Saya ingat, suatu hari, Yanti membicarakan soal lagu-lagu Bee Gees yang piringan hitamnya baru saja dibeli oleh bapaknya dari Belanda dan dia berjanji kelak akan meminjamkannya kepada saya.

Bukan main baik hatinya teman saya yang satu ini! Dan benar saja, tidak terlalu lama kemudian, dia bawakan saya 2 buah piringan hitam lagu-lagu Bee Gees. Yang paling saya ingat dari judul-judul lagunya (padahal belum ngerti bahasa Inggris) adalah "Lamplights", "Spicks and Specks" dan "The Singer Sang His Song"



Lyrics: Lamplights

Then I may end.
She had things to buy.
I close my eyes.
Yet I don't know why.
I gave her money; said she knew someone.
And she said she won't be long.

Lamplights
keep on burning while this heart of mine is yearning.
Lamplights
keep on burning till this love of yours is mine.

I sat alone with my thoughts and laughed .
Then saw your face in an old photograph.
I didn't think that I could live without you but what am I to do ?

Lamplights
keep on burning while this heart of mine is yearning.
Lamplights
keep on burning till this love of yours is mine
Come home again dear.

I have waited year after year under the lamp in our old avenue.
If all in the world that's laughing, why should it make us cry?
Ah...

Lyrics: Spicks and Specks

Where is the sun
That shone on my head
The sun in my life
It is dead
It is dead
Where is the light
That would play
In my streets
And where are the friends
I could meet
I could meet

Where are the girls
I left all behind
The spicks and the specks
Of the girls on my mind
Where is the sun
That shone on my head
The sun in my life
It is dead
It is dead

Where are the girls
I left all behind
The spicks and the specks
Of the girls on my mind

Where is the girl I loved
All along
The girl that I loved
Shes gone
Shes gone

All of my life
I call yesterday
The spicks and the specks
Of my life ve gone away
All of my life
I call yesterday
The spicks and the specks
Of my life ve gone away


Lyrics: The Singer Sang His Song


He'd sing his song most ev'ry night
Wishing she was there behind the light

The people danced and sang along

On the cardboard stage
he never sang it wrong


And the piper played the tune

And the drummer wore his spurs

But the song that the singer sang was for her


Now the singer's song is never heard

And the visions he once saw are disappeared
Now they never dance or sing along

But on the cardboard stage
he never sang it wrong


And the piper played the tune

And the drummer wore his spurs

But the song that the singer sang was for her


(break)
Ah..........


Lagu-lagu The Cats (dari Belanda) juga menjadi buah bibir kami, seperti "Lea" dan "I Gotta Know What's Going On" di awal tahun 1968


Lyrics: Lea

How do you feel
Lovin' a rose
Guarding her life day and night
How do you feel
Losing that rose
Killed by a storm you can't fight

Lea, Lea
Girl I love her
Leaving me behind
The memory of your smile
That will never leave my mind

Where are those words
I heard you say
You would forever be mine
Where are those words
How can I pray
Losing a love so divine

Lea, Lea
Girl now you're gone
Leaving, leaving behind
The memory of your smile
That will never leave my mind

Lyrics: I Gotta Know What's Going On

I’ve Gotta Know What’s Going On
Why Don’t You Stop Crying

Just Tell Me What Have I Done Wrong
You Think I’ve Been Lying


I Tell You What I’m Gonna Do

Why Don’t You Believe Me

I’m Gonna Prove My Love To You

Please Don’t Say You Leave Me

‘Cause When You Go

I Can’t Show You
How Much I Love You

Love Is Love,
It’s Not A Thing To Play With (Love Is Love)

Love To Me
Means More Than Just Have Fun (Love Is Love)


Nevertheless, A Sweet Caress, A Tender Kiss,
Is Something I Can’t Miss, No I Can’t Miss


I’ve Gotta Know What’s Going On
Why Don’t You Stop Crying

Just Tell Me What Have I Done Wrong
I’ve Never Been Lying
You Know It’s True

I Can’t Go On
Living Without You
‘Cause I Know That I
Can’t Live Without You
Because I Love You


Banyak lagi sih LP Bee Gees, Beatles dan The Cats yang dipinjamkan untuk saya nikmati. Dan memang saya sangat menikmatinya! Sayang, kemudian Yanti harus pindah ke Bandung ketika kami memasuki kelas III SMP. Engga ada lagi deh teman yang bisa meminjamkan LPnya kepada saya!

Sampai setua ini, saya masih menyukai lagu-lagu Bee Gees dan the Cats itu. Dan kalau saya sedang mendengarnya, saya sering teringat teman kecilku si Yanti yang baik hati dan menyenangkan tersebut...


Ada seorang kawan lain di SMP yang juga sering meinjamkan LPnya kepada saya, tapi LP lagu-lagu Mandarin. Dari sia, saya mulai mebgenal lagu-lagu Mandarin yang bagi saya "lucu" kedengarannya, tapi membuat saya penasaran, ingin tahu apa arti lagu-lagu yang saya dengar itu.


Pendek kata, saat saya di tahun-tahun terakhir SD dan selama SMA adalah saat-saat otak saya menyerap banyak lagu asing! Lagu-lagu yang tidak sepenuhnya saya mengerti itu ternyata banyak menghibur saya saat saya harus melalui hari-hari libur seornag diri (saya kan anak perempuan yang tidak punya saudara kandung lain kecuali kakak laki-laki yang minatnya juga agak berbeda).

Setelah saya mulai mengerti sedikit-sedikit arti lagu-lagu dalam bahasa Inggris yang saya dengar, saya semakin menyukainya. Tiada hari tanpa lagu!! Kalau sebelumnya saya hanya berpegang pada irama lagu yang "sweet 'n easy", maka setelah saya mulai mengerti apa yang diucapkan penyanyi, saya terkesan dengan kedua-duanya: irama dan arti lyric lagu.


(Anak saya, Ananta, sejak bayi sudah terbiasa mendengar lagu-lagu yang saya putar. Dia akan menari seperti ini saat mendengar lagu)


Ketika penyakit hipertiroid menyerang saya di usia 42 tahun, dan saya amat sangat menderita, terutama karena efek buruk pada fisik yang terlihat jelas (wajah "menirus", tubuh sangat kurus-49 kg - untuk ukuran tinggi saya yang 160 cm).

Saya jadi jarang mau bercermin, karena melihat diri sendiri seperti "monster"!! Belum lagi rambut yang rontok menyeramkan.... hingga saya harus memakai wig kalau terpaksa harus pergi memenuhi undangan. Lebih sering tinggal di rumah daripada bepergian.


Dan karena depresi ini, hobby terhadap lagu pun seolah mati! Tidak mau lagi mendengar lagu, satu hal yang mustahil saya lakukan ketika saya masih sehat, dan tidak pernah berpikir bahwa suatu saat dalam hidup saya, akan ada peristiwa yang membuat saya tidak mau mendengar lagu lagi!



(Mulai terserang Hipertiroid tapi belum menyadarinya.
Bobot tubuh mulai merosot tajam,

dari 64 kg menjadi 56 kg
saat gambar-gambar ini diambil, tahun 1997)



Berobat ke seorang dokter internist, saya diberitahu olehnya bahwa saya tidak seharusnya menderita hipertiroid yang biasanya berhubungan dengan stress dalam hidup, karena menurutnya, suami saya adalah suami yang baik, sangat perhatian, dan anak-anak saya pun menurut dugaannya adalah anak-anak yang baik.

Katanya: "Suami-istri yang baik, akan menghasilkan anak-anak yang baik pula".
Saya sendiri bingung, mengapa saya sampai terserang hipertiroid sedangkan saya punya keluarga yang menjadi pusat kegembiraan dan kebahagiaan, dan........yang penting, hidup saya penuh lagu!

Berbicara lebih lanjut tentang penyebab penyakit tersebut yang kemudian membuat saya merasa menjadi orang yang tidak berguna lagi, dan hanya jadi beban suami, dokter menanyakan apa hobby saya. Langsung saya jawab: "Mendengarkan lagu-lagu!"


Dokter bilang, "Perbanyak lagi dengar lagu-lagu, lupakan hipertiroid, bayangkan saat-saat indah bersama suami dan keluarga. Obat sebanyak apapun tidak akan menyembuhkan kalau kita terpaku pada penyakit itu sendiri. Dapatkan kesenangan dari hobby ibu sebanyak-banyaknya".

Sejak itu, saya mencoba menghidupkan kembali hobby saya yang nyaris mati total...
Didukung oleh keluarga, terutama my hubby, saya kembali bangkit. Bahkan ketika saya menjalani pengobatan radio-iodine selama belasan hari terisolir di kamar (benar-benar sendirian lho! Dan engga keluar-keluar kamar sama sekali), saya selalu ditemani oleh lagu-lagu yang diputar di Walkman (baru selanjutnya, saya menggunakan MP3 ketika alat ini mulai dipasarkan di Indonesia)

Selain banyak berdoa dan meditasi, benar sekali apa yang dikatakan dokter, ternyata mendengarkan lagu dan musik bukan hanya menyembuhkan raga yang sakit, tetapi juga hati dan perasaan saya menjadi lebih bahagia, tidak lagi cemas, takut, sedih dsb. Kondisi saya membaik jauh lebih cepat dari apa yang saya perkirakan sebelumnya.


Sekarang, hormon tiroid saya sudah dalam range normal. Kata dokter, "Jaga dengan musik dan lagu!"... Rambut saya kembali tumbuh, walaupun tidak pernah seperti semula (memang saya dilahirkan dengan rambut agak tipis dan halus)

Terapi lagu memang sudah saya buktikan sebagai terapi yang hebat, terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan emosi, pikiran dsb.
Setidaknya, saya mendapatkan hal positif dari lagu dan musik! Jantung saya tidak lagi berdetak tidak teratur dan cepat. Saat mendengar lagu, saya sendiri bisa merasakan ritme jantung yang wajar dan tenangnya pikiran.

Bee Gees dan The Cats serta lagu-lagu mereka jaman saya muda, masih tetap menjadi lagu-lagu yang paling sering saya putar. Bahkan ketika The Cats bubar! Beruntung, saya masih mempunyai lagu-lagunya yang saya rawat dengan baik.




Masih dalam keadaan sakit,
hormon tiroid sudah menurun drastis
tetapi masih belum sampai batas normal

Sangat bersyukur, semua anggota keluarga
banyak memberikan dukungan
selama saya sakit.




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Membaca tulisan anda membuat saya senang dan terharu, senang karena saya merasa punya teman yang sama2 memanfaatkan musik untuk menjaga semangat. Terharu karena apa yang dialami yaitu berhenti menyukai musik karena musibah yang membuat saya tidak ingin lagi bernyanyi sampai bbrp tahun akhirnya saya sadar dan kembali bersenandung dan mendengarkan musik. Semoga mbak baik2 saja dan sehat serta bahagia selalu.. salam saya🙏😍