10 Mei, 2009



Cuaca Cerah di Arvada, Denver


Arvada, sebuah kota di Denver, negara bagian Colorado. Nama julukannya imut: "Celery Capital of the World", hehehe...

Sejarahnya:
Pada tanggal 22 Juni 1850, ditemukan emas di daerah Colorado oleh Lewis Ralston yang kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok lain. Tempat ini diberi nama Ralston Creeks untuk menghormatinya. Tidak semua kelompok yang mengikuti jejaknya menemukan emas di sana, tetapi yang mereka sadari adalah bahwa menanam tumbuhan, memanen serta menjualnya kepada para penambang emas justru akan memberi peluang baik untuk mencari nafkah.

Di dekat tambang emas yang ditemukan Ralston, daerah subur untuk bertani sayur mayur dan buah-buahan ternyata juga mudah dibuat irigasinya. Sekelompok kecil petani dadakan ini membuat bendungan antara Ralston dan Clear Creeks yang kemudian dikenal dnegan nama Ralston Point. Gandum, jagung, plum, seledri, cherry, berbagai jenis berry, melon, dan sayuran lainnya adalah beberapa jenis tanaman yang mereka andalkan dalam pertanian tersebut. Pada masa itu Arvada terkenal dengan julukan imut itu: "Celery Capital of the World"

Arvada sendiri adalah nama yang dipakai untuk menghormati Hiram Arvada Haskin. Ia adalah seseorang yang tentunya berjasa dalam menyelesaikan pembangunan jalan kereta 6 tahun sebelum Colorado dijadikan negara bagian Amerika secara resmi.

Kereta milik Colorado Central Railroad melintas daerah Arvada sebanyak dua kali sehari. Awalnya kereta beroperasi untuk mengantar barang, tetapi tahun 1872, masyarakat boleh menggunakan jasa kereta setiap hari Senin, Rabu dan Jumat untuk pergi ke bagian timur Denver atau ke bagian barat, ke daerah pegunungan hingga ke Black Hawk.

Pada tanggal 24 Agustus 1904, Kota Arvada secara resmi terbentuk. Grandview Avenue (dikenal kemudian sebagai Railroad Dtreet) menjadi area bisnis paling sibuk.

Saya agak terkejut, ternyata banyak pula orang keturunan China yang membuka bisnis di sana, terutama bisnis restoran, termasuk orang-orang Thailand dengan restoran Thai food-nya yang banyak mengundang tamu-tamu bule di samping Asia sendiri. Ada sebuah supermarket besar yang sebagian besar barang jualannya adalah makanan dan bahan makanan Asia, termasuk makanan kemasan dari Indonesia, baik cemilan, permen, berbagai macam bumbu, dan sambal dari merek-merek yang biasa kita temukan di Indonesia, juga mi instan. Rata-rata, barang-barang yang diimpor dari Indonesia ini bergarga 3 hingga 4 kali lipat harga normal kita disini.

Strawberry.
Saya melihat strawberry yang ada di Denver ini (dan mungkin di negara bagian lainnya) sangat besar, dan rasa manisnya cukup menutupi rasa asam sebagai buah yang kaya akan vitamin C!
Dan nenas juga ada dua macam: yang agak pucat dan yang berwarna kuning tua (Ini yang mannniiiisssss!!!)




Foto sejenak bersama Ide, di sekitar rumah Ika. Sorry, gambar agak gelap. Bisa karena memang cuaca mendung berat, atau setting pada kamera kurang tepat.


Rumah Ika berada di sebuah Real Estate yang nyaman.
Jauh dari kebisingan.



Tempat parkir mobil pribadi yang cukup luas


Sorry, gelap banget nih!


Siap berangkat! Suntuk di rumah terus...


Tidak ada komentar: