11 November, 2008

China - Huang Shan




Pagi hari yang dingin banget
di Gunung Huangshan



Nana - Ananta - Lily
menikmati matahari pagi
di Huang Shan yang dingin


Untung ada tandu!!




Salah satu gunung termasyur di Tiongkok adalah Gunung Huangshan, yang berada di selatan provinsi Anhui. Asalnya, gunung ini dikenal dengan nama Gunung Yishan, kemudian tahun 747 dirubah menjadi Huangshan sebagai penghormatan kepada seorang raja legendaris Huang Di, yang dianggap sebagai leluhur bangsa Tionghoa dan yang menurut cerita, telah membuat ramuan obat panjang umur di lokasi ini.




"Bambooshoot"
Alam memberikan misteri
tentang siapa dan apa yang membuatnya
demikian indah!


Gunung Huangshan merupakan lambang utama Tiongkok, yang bukan saja terkenal karena membuat orang takjub setelah melihatnya, tetapi juga karena kekayaan dan varietas spesies tumbuh-tumbuhan serta binatang yang hidup disana. Karena itulah Gunung Huangshan berada dalam daftar World Natural and Cultural Heritage.




Ada 4 keajaiban alam di gunung yang amat termasyur ini:

1. Pohon-pohon cemara yang terlihat tidak biasa (lain daripada umumnya). Kalau biasanya pohon cemara terlihat agak "lembut" dan lemah gemulai, maka pohon-pohon cemara yang tumbuh pada permukaan batu gunung ini terlihat sangat kokoh, dan tumbuh melengkung, bahkan condong menukik ke bawah, tidak menjulur ke atas.





Ciri khas lainnya adalah cabang-cabang pohon cemara ini tumbuh pada satu sisi batang saja. Dikarenakan lahan tumbuh yang kurang baik (lebih banyak batu) dan keadaan iklim yang tidak mendukung, maka pertumbuhan cemara-cemara ini amat lambat.





Satu pohon setinggi kurang dari 3 meter kemungkinan besar memerlukan waktu lebih dari 100 tahun untuk tumbuh, bahkan mungkin beratus-ratus tahun. Karena itulah akarnya bisa mencapai puluhan kali lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Pohon-pohon cemara di Huangshan sangat kokoh berdiri walaupun diterpa angin dan hujan.




Di antara pohon cemara yang hidup di sana, ada beberapa yang terkenal karena mempunyai bentuk yang unik, seolah menggambarkan sesuatu, misalnya Kylin Pine yang menyerupai seekor kilin, binatang legendaris dalam budaya Tiongkok, yang terdapat di antara Hotel Bei Hai dan Refreshing Terrace.




2. Bebatuan gunung.

Puncak-puncak bebatuan yang spektakuler membuat kita berimajinasi. Beberapa tampak seperti manusia dengan berbagai bentuk dan posisi, beberapa lagi berbentuk burung, kera, dan binatang-binatang lain. Dan yang lebih menarik adalah, bebatuan itu menampilkan bentuk-bentuk lain bila dilihat dari sudut yang berbeda. Setiap batu mempunyai legenda sendiri-sendiri.




3. Lautan awan.

Gunung Huangshan adalah rumah bagi awan dan embun.
Lautan Awan seolah menampilkan keindahan dalam dunia dongeng. Menurut guide kami, musim dingin adalah saat terbaik untuk melihat Lautan Awan ini.


Memang benar semua gunung tinggi dapat menampilkan pemandangan lautan awan seperti ini tetapi yang ditampilkan oleh Gunung Huangshan sangatlah unik karena adanya bebatuan yang berbentuk aneh serta pohon-pohon cemara yang sudah berusia ratusan, mungkin ribuan tahun. Puncak-puncak gunung, besar dan kecil, tersembunyi and kemudian muncul kembali di tengah-tengan lautan awan. Sayang sekali saya dan keluarga datang pada bulan Oktober, saat baru memasuki musim awal musim gugur, jadi belum dapat menikmati pesona Lautan Awan ini.

4. Mata Air Panas.

Menurut legenda, Huang Di, leluhur bangsa Tionghoa, mandi di Mata Air Panas ini selama 49 hari sebelum ia naik ke surga dan menjadi dewa.




Yang mengagumkan juga, banyak bagian jalan menuju Huangshan yang melalui terowongan panjang, menembus kaki gunung. (Bikinnya gimana ya, saya juga heran!) Permukaan jalan kelihatan kokoh kuat, dan.. bersih.




~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Tidak ada komentar: