04 November, 2008

Mengapa Takut Menjadi Tua?


Mengapa banyak wanita takut menjadi tua?
Takut kelihatan tak cantik lagi?
Atau sebenarnya takut kesepian, karena anak-anak yang sudah mulai dewasa, apalagi menikah/akan menikah, cepat atau lambat akan jarang bisa bersama lagi dengannya?


Kalau takut kelihatan tak cantik lagi.... ga apa-apalah. Menjadi tua, kulit keriput, rambut beruban, susunan gigi berubah, kelopak mata "turun" dsb, kan sangat alami.
Sebagian besar orangtua mengalaminya dan mereka engga mengeluh tuh. Oke-oke saja.

Malahan ketika tua, kita seharusnya merasa bersyukur atas blessing ini karena anak-anak akan menjaga dan merawat orangtuanya dengan lebih hati-hati dan melakukannya dengan perasaan sayang yang lebih.


Saya pikir, alasan sebenarnya adalah: takut kesepian, takut anak-anak tidak sepenuhnya memperhatikan dirinya lagi setelah mereka mempunyai keluarganya sendiri.

Memang agak lucu: ketika anak-anak berangkat dewasa, sebagai orangtua, kita ingin anak-anak segera berumahtangga dan bahagia di dalamnya. Tapi beberapa saat setelah semua anaknya bahagia dengan keluarga yang dibangunnya, kita segera ketakutan akan usia yang semakin lanjut, dan kita takut menjadi orangtua yang kesepian.

Apalagi kalau kita lihat, begitu banyak orang-orangtua yang tinggal di panti-panti jompo... Bukannya sang anak cucu kekurangan uang untuk merawatnya di rumah, tapi mereka mungkin kekurangan waktu karena sudah begitu sibuknya mereka bekerja.


Tapi kita mestinya bersyukur, masih lebih banyak juga anak cucu yang tetap bersedia menyediakan waktunya atau perawat di rumah untuk merawat ortu..... Setidaknya, jauh lebih baik daripada nasib ortu yang ada di negara maju lain.

So ... kita mungkin lebih takut kesepian daripada tidak cantik lagi ketika menjadi tua...



Tidak ada komentar: