30 Maret, 2009




Karpet Indah India






Rumah akan bertambah indah bila di bagian ruang tertentu diberi karpet. Benda ini seolah menambah keanggunan suatu ruang (terutama ruang tamu) dan terkesan mewah. Tidak heran karena kita melihat karpet-karpet indah di banyak rumah di Eropa, apalagi rumah-rumah klasik milik para bangsawan dan orang-orang kaya. Bukan hanya karpet di ruang tamu atau ruang tidur, bahkan di semua ruang, atau wall-to-wall carpet.

Tetapi terus terang, saya tidak pernah menjadi pencinta karpet sejak saya tahu bahwa karpet merupakan tempat hidup kuman yang amat baik. Mata kita tidak mampu melihat kuman sekecil itu, dan kita menganggap karpet tetap/selalu bersih. Pada suatu film dokumenter, diperlihatkan suatu area karpet yang diperbesar jutaan kali, betapa banyak dan mengerikannya bentuk-bentuk mereka yang dengan bebas berjalan, keluar masuk di antara benang. Dan dikatakan oleh para ahli kesehatan, bahwa bila kuman-kuman yang super kecil itu terhirup oleh orang yang alergi, maka mereka bisa menimbulkan masalah pada kulit atau pernafasan. Karena itu dianjurkan untuk tidak menggunakan karpet di rumah apalagi bila ada bayi atau anak kecil serta orang yang sudah lanjut usia.

Tetapi rasa penasaran terhadap pembuatan karpet ketika kami berada di New Delhi, membawa kami ke sebuah pusat pengrajin karpet. Memasuki tempat itu, segera terlihat banyak alat pintal. Juga tangan-tangan terampil yang mengerjakan karya seni itu.





Benang wool warna warni di tangan para pengrajin berubah menjadi lembaran-lembaran karpet yang amat indah.

Ada beberapa tahapan pembuatannya. Selesai dipintal, ujung-ujung benang pada bagian belakang karpet digunting dengat teliti.





Lalu dibakar dengan teknik khusus, yang dimaksudkan agar susunan benang yang dipintal menjadi kuat atau stabil.







Seni karpet India sebenarnya terinspirasi oleh pengrajin karpet Persia yang memang begitu terkenal di dunia, terutama Eropa.

Karpet India mengalami jaman keemasan ketika Dinasti Mughal berkuasa. Teknik dan desain serta bahan wool yang digunakan sejak awal abad 16 ini dibuat dengan begitu banyak "knot" sehingga tampak halus. Bila disentuh, begitu lembut. Konon karpet untuk para kaisar seperti Shah Jahan adalah karpet dengan mutu paling baik.

Sekarang ini, desain bukan hanya dari seni Mughal tetapi sangat bervariasi. Kalau karpet Eropa banyak mempunyai desain konvensional, atau Cina dengan desain bunga, maka karpet India mencakup semuanya termasuk juga desain binatang.

Harga karpet tentu saja tergantung dari desain dan benang yang digunakan. Foto-foto di bawah ini adalah tahapan Deki menawar harga karpet bulat kecil. Tidak niat beli, kok malah beli!




Deki sedang mendengarkan penjelasan manager
tentang karpet bulat kecil di lantai
yang diperuntukkan sebagai taplak meja
(tapi hingga kini tidak pernah saya buka
dari kemasannya..., tidak pernah digunakan)



Seorang petugas mengemas karpet





Tidak ada komentar: