10 Maret, 2009



Menikmati Kesenian Sri Lanka




(Foto agak buram, maklum ketika itu teknologi Digital belum begitu populer)


Foto ini mengingatkan saya pada pertunjukan "sihir"nya The Arabian Night puluhan tahun lalu ketika saya masih kecil. Kenapa api tidak melukai tangan penari-penari seperti ini? Apakah ada Mantera khusus? Yang jelas, engga pernah lihat mereka menempatkan obor atau api pada satu titik dalam waktu lama....





Tabuh gendang seperti ini merupakan ciri khas Sri Lanka dalam tarian-tariannya. Gendang ditabuh bukan hanya untuk mengiringi tarian atau nyanyian, tetapi juga dalam upacara-upacara keagamaan.



Seperti diketahui, negara Sri Lanka ini sebagian besar masyarakatnya memeluk agama Buddha Theravada. Agama besar kedua setelah Buddhisme adalah Katholik.




Beauty lies in the eyes of the beholder. Maka kalau saya katakan bahwa Pria Sri Lanka rata-rata mempunyai wajah yang lebih "ganteng" daripada pria India, tapi wanita India lebih cantik daripada wanita Sri Lanka, maka itu hanya pendapat subjektif saja. Yang jelas, banyak profil Sri Lanka yang merupakan campuran antara Portugis dan India.



Memang diperkirakan kelompok etnis terbesar Sinhala di Sri Lanka yang terletak di Tenggara India ini berasal dari India Selatan yang berdatangan ke pulau ini abad ke 5SM. Suku terbesar kedua adalah Tamil yang diperkirakan berdatangan sekitar awal Masehi sampai abad ke 12. Dan suku lainnya adalah suku Moor. Bisa dibayangkan, masing-masing sukubangsa tersebut berusaha menguasai tanah subur ini yang dulu bernama Ceylon.



Di abad pertengahan, pulau yang kaya akan hasil bumi dan permata ini menjadi rebutan antarbangsa. Bangsa asing pertama yang datang adalah bangsa Portugis, tahun 1505. Belanda menyusul tahun 1658 mengalahkan kekuasaan Portugis. Tahun 1796 Inggris mulai menancapkan pengaruhnya dan mengalahkan Belanda.



4 Pebruari 1948 Sri Lanka menjadi negara merdeka. Dan 2 Mei 1972 Ceylon berubah nama menjadi Republik Sri Lanka.

Bahasa lokal adalah bahasa yang kita dengar sehari-hari, namun Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar resmi.

Pada umumnya, masyarakat Sri Lanka sangat ramah, dan selalu ber"namaste" seperti masyarakat India.


Tidak ada komentar: