Kalau ada NEW Delhi, pastinya ada Old Delhi ya?
Lha iya lah!
Lha iya lah!
Nah, perjalanan kami di Old Delhi, pertama adalah ke Jama Masjid. Masjid yang terkenal banget bukan karena indahnya, tapi karena terbesar di Asia Pasifik (menurut guide saya Mrs Poonam - dan saya cek di Wikipedia, ternyata emang keterangan itu benar!). Sayangnya, di beberapa lokasi, tampak kotor sekali, terutama karena banyaknya kotoran burung jinak yang beterbangan ke sana-kemari di sekitar masjid itu hingga ke bagian dalam berandanya.
Engga tahu kalau masjid lain, tapi profil masjid ini memiliki pengaruh Hindu dan Buddha, yaitu ukir-ukiran bunga teratai di beberapa tiangnya. Menurut guide saya, memang itu pengaruh Hindu dan Buddha pada masa pemerintahan Shah Jahan, pendiri Taj Mahal di Agra, tahun 1656.
Berlokasi di Old Delhi yang begitu sibuk, masjid yang tetap menjadi salah satu simbul kota Metropolitan Delhi ini katanya bisa menampung 25.000 umat yang bersembahyang di sana.
Di pintu Utara, ada sebuah lemari yang, menurut Mrs. Poonam, terdapat beberapa "relik" termasuk Qur'an yang ditulis di atas kulit rusa. (Tapi kami engga sempat lihat) :((
Perjalanan selanjutnya adalah berkeliling di daerah Chandni Chowk, yaitu pusat perdagangan, perbelanjaan, bazar dll.
Naya Bazaar dan Gadodial Market kami telusuri dengan manaiki becak ala India, yang cukup lebar dan terkesan sangat terbuka. Tempat dudyknya yang tinggi membuat saya agak "ngeri" memandang sekitar, apalagi pengemudinya senang ngebut padahal tempatnya sempit, crowded gitu lah!
Di pasar ini tersedia berbagai macam bumbu-bumbuan, dari biji ketumbar, biji teratai, saffron, jahe, sayuran dan buah-buahan, sampai patung-patung Buddha, Wisnu dan Krisna yang terbuat dari tembaga, kuningan Juga banyak penjahit pakaian wanita SARI, yang bisa ditunggu hanya kurang dari 1/2 jam!! Selain itu, saya melihat ada banyak penjual perlengkapan tari (tradisional ataupun Bollywood modern hahahaha)
***0***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar