Sewaktu muda, seorang teman pena dari Hong Kong mengunjungi saya. Selera makannya yang tidak sesuai dengan kebanyakan masakan Indonesia (kecuali masakan Indonesia-Chinese) membuat saya agak kerepotan kalau sudah waktunya jam makan siang atau malam. Repot, karena saya harus berpikir, makanan apa yang bisa cocok dengan seleranya. Karena saya tinggal di daerah Matraman Raya ketika itu, maka rumah makan yang dekat dengan rumah adalah rumah makan Padang. Wah... apa engga lebih buruk lagi daripada Lontong Cap Go Meh yang ada di Matraman Dalam? Beberapa jam setelah makan Lontong Cap Go Meh saja, yang sebetulnya tidak pedas, membuat tenggorokannya langsung meradang! Tubuhnya panas!! Saya ingat-ingat, jangan-jangan bukan hanya "rasa pedas yang sedikit itu" tetapi yang parah adalah "santan"! Dan jangan-jangan pula, seumur hidupnya dia belum pernah makan hidangan bersantan! Yaa, beradanglah itu tenggorokannya, sampai demamnya mencemaskan saya!
Nah, setelah ke dokter dan sembuh, saya ajak dia makan di restoran Padang, tidak jauh dari tempat tinggal saya, sambil ketar-ketir takut makanan yang disediakan tidak ada yang tanpa cabe, atau tidak ada yang kukus. (Kita kan terbiasa enak dengan hidangan gorengan, sedangkan teman saya itu sangat sedikit mengonsumsi gorengan. Yang banyak dikonsumsi olehnya adalah sayur hijau, hidangan panggang, kukus atau tim, rebus,
Akhirnya, dia mencoba Acar Kuning. Menurut saya sih, biasa saja rasanya: agak asam, agak manis, asin, segar...
Tetapi to my surprise nih, eh dia bilang, "Connie, this is very special!", sambil mengunyah potongan ketimun dari piringnya. Belum pernah saya melihat wajahnya begitu "sumringah" saat menyantap makanan Indonesia selama dia disini.... Setelah sekali dia makan Acar Kuning itu, berikut-berikutnya dia ngajakin makan yang sama.... ya cuma nasi sama Acar Kuning aja! Hehehehe! Jadinya murah euy! :)
Dan tiap kali mau menyantapnya dengan nasi harum pandan di rumah makan Padang itu, dia dengan senyum selalu berkata, "Everytime I am having meals here, this thing always arouses my appetite. Malahan dia bilang, "You can finish all other things, but I will finish this one (maksudnya si Acar Kuning itu)."
Tidak bisa saya berdusta, bahwa sudah lebih dari 30 tahun ini, tiap kali saya masak Acar Kuning, saya selalu teringat saat-saat bahagia melihatnya menikmati masakan yang ternyata emang nikmat banget! :))
Bahan:
1 buah wortel, 30 gr, buang hatinya, potong-potong memanjang, jangan terlalu tebal.
2 buah timun, buang bijinya (keruk dengan sendok kecil), potong-potong memanjang, tuangi sedikit garam, aduk-aduk, biarkan airnya keluar, lalu tiriskan.
(sisihkan)
Haluskan:
3 buah bawang merah
1 potong kunyit, kira-kira 1/2 jari telunjuk.
6 buah kemiri
1 potong kecil terasi udang, bakar
Memarkan:
3 batang serai
Biarkan utuh:
2 lembar daun salam
2 lembar daun purut
3 buah bawang merah, kupas, bakar sebentar
2 buah cabe rawit (sesuai selera)
Bumbu:
garam, gula pasir sesuai selera
1 sdt cuka (atau sesuai selera)
Cara Membuatnya:
1. Tumis bumbu halus, serai, daun salam, daun purut, bawang merah kupas dan cabe rawit, hingga harum. Masukkan wortel. Aduk rata. Masukkan pula garam, gula pasir dan cuka. (Masakan ini harus terasa cukup asin, manis dan asam)
2. Masukkan timun. Jangan terlalu lama diaduk.
3. Angkat, sajikan hangat atau dingin.
4 porsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar