14 Desember, 2008

Agra: Taj Mahal

Taj Mahal
The Crowning Glory of India

Saya melihat gambar Taj Mahal pertama kali ketika saya di kelas 4 SD. Apresiasi ketika itu sebenarnya nyaris tidak ada, hanya terbayang bahwa ini sebuah bangunan mesjid, yang jauh lebih besar dan indah daripada mesjid yang ada di dekat tempat tinggal saya di kota Serang.

Jadi saya hanya menghafal: Salah satu keajaiban dunia adalah Taj Mahal, letaknya di India, didirikan oleh Shah Jahan.

Sungguh suatu keberuntungan, berpuluh tahun setelah itu saya bisa mengunjunginya bersama suami tercinta, melihatnya lebih nyata seperti apa, dan apakah itu Taj Mahal, seperti apa cerita di balik kemegahan "masjid" ini, dll.

Sayangnya, setelah kami berhenti di tempat parkir, langsung tercium aroma tak sedap yang berasal dari.... kotoran sapi yang bertebaran disana-sini.
Tetapi kami lupa akan hal itu begitu tiba di pintu masuk Taj Mahal yang megah. Bukan cuma megah, tetapi pemeriksaan oleh petugas sungguh ketat. Mungkin takut ada yang bawa bom!

Keindahan Taj Mahal memang luar biasa, apalagi dilihat dari jauh. Sayangnya, panas matahari yang terik agak mengganggu!

Banyak yang bilang bahwa Taj Mahal sama seperti Verona di Italy, MONUMEN CINTA!
Kalau di Verona ada monumen cinta Romeo-Juliet, maka di Agra ada monumen cinta Shah Jahan-Muntaz Mahal.
Kedengarannya romantis banget ya...

Dan ternyata apa yang dulu saya pikir sebagai masjid biasa, Taj Mahal rupanya tempat peristirahatan abadi (makam) dua sejoli itu. Oh, barulah saya bisa mengapresiaisinya.
Perbedaan Verona dnegan Taj Mahal yang mencolok: di sini tidak ada coret-coretan nama kekasih atau pasangan yang sudah berkunjung, sedangkan di Verona jutaan nama pasangan sudah saling tindih-menindih di dinding sepanjang jalan masuk ke rumah Juliet, dan sudah tak karuan lagi warnanya.

Kalau saya perhatikan, keindahan Taj Mahal yang utama muncul pada foto-foto yang diambil pada waktu atau menit yang berbeda. Hal ini mungkin karena berbedanya sinar matahari yang menerpa kubah-kubah serta keseluruhan atap dan dinding bangunan tersebut yang diantulkan oleh berbagai macam batu permata serta marmer yang melapisinya.




The symbol of Undying Love for anyone who sees it!

Saya di sayap kanan Taj Mahal. Di latar belakang adalah sungai Yamuna. Sunai yang mengalir ini menambah keindahan bangunan megah yang menjadi lambang cinta abadi Shah Jahan kepada Muntaz.

22 tahun lamanya Shah Jahan membangun masjid ini dengan mengerahkan 20.000 insinyur, arsitek, seniman, ahli permata, serta dekorator dan buruh bangunan da;am merealisasikan impiannya ini.


Menurut sejarah, Shah Jahan memiliki 10 orang istri:

Akbarabadi Mahal (meninggal 1677)

Kandahari Mahal (1594 - 1609)
Mumtaz Mahal
(1593 - 1631)
Hasina Begum Sahiba (dinikahi 1617)
Muti Begum Sahiba
Qudsia Begum Sahiba
Fatehpuri Mahal Sahiba (meninggal setelah 1666)
Sarhindi Begum Sahiba (meninggal setelah 1650)
Shrimati Manbhavathi Baiji Lal Sahiba (dinikahi 1626)

dan beberapa anak:

Jahanara Begum, Dara Shukoh, Shah Shuja, Roshanara Begum, Aurangzeb, Murad Baksh, Gauhara Begu.

Mumtaz rupanya adalah istri yang paling dikasihinya sehingga ketika dia melahirkan anaknya yang ke 14, dan jiwanya tak tertolong, Shah Jahan amat berduka sampai ia mendirikan Taj Mahal untuk makam istrinya itu.


************

Tidak ada komentar: